Categories Berita Denpasar

Pemprov Bali Rancang Digitalisasi Arsip, Gubernur Koster: Tata Kelola Arsip Cegah Duplikasi Pekerjaan

Gubernur Bali Wayan Koster menerima audiensi rombongan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Kediaman Gubernur Bali, Jaya Sabha Denpasar, Senin (12/8).

Gubernur Koster mengatakan, arsip merupakan pusat ingatan dan dokumen satu instansi, lembaga maupun perorangan. Jika tak dikelola dengan baik maka akan mempengaruhi tingkat manajemen yang terkadang akan mengalami hambatan dalam pencapaian tujuan. Di pemerintahan, peranan arsip sangat penting. Oleh karena itu, harus ditata dengan baik dan benar.

“Informasi yang diperlukan melalui arsip, dapat menghindarkan salah komunikasi, mencegah adanya duplikasi pekerjaan dan membantu mencapai efisiensi kerja. Oleh karena itu, arsip, khususnya yang menyangkut pelaksanaan pemerintahan di lingkungan Pemprov Bali harus tertata rapi,” ujar Koster.

Lebih jauh dikatakan, arsip merupakan bahan informasi yang penting harus tetap dijaga dan dirawat keberadaannya. Bila diperlukan, arsip harus dengan cepat dan tepat dapat disajikan, terlebih dalam rangka membantu memperlancar pengambilan keputusan.

Sehubungan dengan itu, Gubernur Koster mengimbau Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Bali segera merancang sistem dengan memanfaatkan jaringan dan komputerisasi atau digitalisasi, sehingga ke depannya sistem manual dalam pengarsipan secara bertahap dapat dikurangi.

Foto: Gubernur Bali Wayan Koster.

“Tolong segera bangun sistem, karena kita butuh penataan arsip yang kuat, terutama terkait dokumen penting milik Pemprov seperti kebijakan-kebijakan, maupun aset-aset penting lainnya,” katanya seraya mengapresiasi kerja sama yang dibangun bersama ANRI.

Pada kesempatan itu, Plt. Kepala ANRI Dr. M. Taufik M.Si., menjelaskan ANRI saat ini sedang melaksanakan program penyelamatan arsip, termasuk arsip-arsip milik daerah. Melalui langkah perawatan, arsip-arsip yang ada senantiasa akan panjang usianya. Ia mengaku sangat mendukung pelaksanaan program Pemprov Bali, utamanya terkait menjaga arsip yang berisikan kebijakan-kebijakan yang sudah dibuat.

“Dengan adanya arsip kebijakan-kebijakan dari pemerintahan terdahulu, maka akan memberikan gambaran bagi pemimpin berikutnya,” ujarnya.

Tidak hanya terkait instansi pemerintahan, kata Taufik, ANRI juga kini tengah membangun kesadaran bagi masyarakat untuk menjaga keselamatan arsip keluarga. “Tak kalah penting arsip keluarga seperti akta pernikahan, akta lahir, ijazah dan lain-lain, merupakan dokumen yang saat ini harus dimiliki setiap orang dan akan selalu dibutuhkan. Karenanya, kami ingin mengajak masyarakat untuk menjaganya, dan di Bali animonya sangat tinggi,” ucap Taufik, menjelaskan. (red)