Penataan Jalan Terus Ditengah Pandemi Covid-19, Pelabuhan Benoa Bersiap Jadi Bali Maritime Tourism Hub

Penabali.com – Kendati diterpa pandemi Covid-19 yang mengakibatkan terjadinya krisis kesehatan dan krisis ekonomi secara global, tak menyurutkan komitmen Pelindo III untuk terus melakukan penataan di Pelabuhan Benoa.

Hal itu selaras dengan pencanganan kawasan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) atau gerbang wisata maritim Indonesia dan bisa menjadi trigger percepatan 10 Bali Baru.

“Dalam kondisi pandemi inilah saatnya kita perbaiki, kita sempurnakan fasilitas di Pelabuhan Benoa agar saat pandemi berakhir kita sudah siap menyambut wisatawan kapal pesiar,” ujar CEO Pelindo III Regional Banyuwangi, Bali, Nusa Tenggara, Wayan Eka Saputra, Kamis (21/01/2021).

Berbagai pembangunan untuk mempercantik kawasan Pelabuhan Benoa dan peningkatan fasilitas dalam proyek BMTH ini antara lain mencakup pembangunan gapura/candi bentar, pendirian patung Dewa Baruna, peningkatan fasilitas home port sebagai tempat naik turun penumpang.

Foto: CEO Pelindo III Regional Banyuwangi, Bali, Nusa Tenggara, Wayan Eka Saputra.

Selain itu, Pelindo III juga telah memperluas kapasitas gedung terminal penumpang Pelabuhan Benoa yang semula hanya berkapasitas 900 orang, kini bisa menampung 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.

Nantinya akan dibangun pula UMKM Center yang mampu menampung 150 UMKM lokal. Pelabuhan Benoa juga dilengkapi tambatan marina dan yatch, serta areal ruang terbuka hijau yang menjadi hutan kota di kawasan Pelabuhan Benoa.

“Targetnya seluruh proyek pembangunan BMTH ini bisa rampung di tahun 2023,” kata Eka Saputra seraya menambahkan Pelabuhan Benoa dirancang menjadi pelabuhan terindah di dunia namun tetap ramah lingkungan dan menjaga ekosistem sekitarnya serta tak lepas dari kearifan lokal.

Proyek BMTH ini adalah inisiasi Pelindo III bersama Gubernur Bali Wayan Koster dan Kementerian BUMN. BMTH ini didasarkan atas potensi Bali yang termasuk 6 besar tujuan kapal pesiar di Asia. (red)