Penataan Pasar Anyar Berlanjut, Pedagang Bermobil Direlokasi ke Pasar Banyuasri

Buleleng (Penabali.com) – Pemerintah Kabupaten Buleleng menata Pasar Anyar, Kecamatan Buleleng. Setelah ditata untuk menerima kunjungan Presiden RI Joko Widodo pada 2 Februari lalu, penataan yang bertujuan untuk mendorong keindahan wajah Kota Singaraja ini, kembali dilanjutkan.

Ditemui usai memimpin rapat koordinasi penataan Pasar Anyar, di Lobi Kantor Bupati Buleleng, Rabu (15/2/2023), Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyatakan penataan lebih lanjut Pasar Anyar sudah mulai dilakukan. Pj. Lihadnyana menjelaskan penataan Pasar Anyar dilakukan berupa perbaikan gorong-gorong yang telah dibersihkan. Kemudian, akan dilakukan perbaikan pada trotoar-trotoar yang rusak. Kemudian, pohon yang ada di trotoar akan dipotong dan digantikan dengan tanaman dalam pot.

“Karena itu (cenderung) merusak. Nanti kita akan kasih pot-pot untuk bougenville (tanaman kembang kertas),” katanya.

Penataan Pasar Anyar dilakukan dengan merelokasi beberapa pedagang. Pedagang-pedagang yang sebelumnya berjualan di jalan raya tepatnya di Jalan Diponegoro, akan direlokasi ke Pasar Banyuasri. Dengan relokasi ini, maka tidak akan menghambat mata pencaharian para pedagang.

“Dulu kan sudah pernah di sana. Yang penting ajak semuanya komunikasi. Kita tidak memutus mata pencaharian pedagang, tapi kita atur dan tata. Semoga ini berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Buleleng, I Made Agus Yudi Arsana, mengatakan pihaknya sejatinya sudah menyediakan sebanyak 220 lapak kosong di lantai dua Pasar Anyar. Jumlah tersebut sebetulnya cukup untuk menampung seluruh pedagang yang direlokasi. Baik pedagang yang sebelumnya berjualan di Jalan Diponegoro, dan pedagang di lantai tiga Pasar Banyuasri yang akan direlokasi untuk pembangunan Mall pelayanan Publik (MPP).

Rapat koordinasi penataan Pasar Anyar, di Lobi Kantor Bupati Buleleng. (foto: ist.)

“Kita sudah berupaya melaksanakan apa yang menjadi kebijakan dan program dari pemerintah terhadap Pasar Anyar ini, dan upaya sudah kita lakukan semua,” ucapnya.

Pihaknya mencatat ada 79 pedagang bermobil yang direlokasi dari Jalan Diponegoro. Sedangkan, pedagang yang berjualan di lantai tiga Pasar Banyuasri berjumlah 92 orang. Skema yang telah disiapkan adalah, pedagang bermobil yang sebelumnya berjualan di Jalan Diponegoro akan menempati lapak pasar tumpah di Pasar Banyuasri pada malam hari setelah pedagang pasar tumpah tutup.

“Karena waktu tutup pasar tumpah itu jam 10 malam. Kebetulan yang Diponegoro ini kan pedagang bermobil yang malam. Dari Jam 1 (malam),” sebut Yudi Arsana.

Sedangkan, pedagang yang sebelumnya berjualan di lantai tiga Pasar Banyuasri akan direlokasi ke Terminal Banyuasri. Pedagang yang akan berlokasi di Terminal Banyuasri tersebut akan beroperasi pada Jam 11 siang sampai jam 3 sore. Yudi Arsana menambahkan, bahwa pihaknya akan memberi penekanan kepada pedagang yang akan menempati Terminal Banyuasri akan khusus berjualan secara grosir.

“Jadi tidak seperti pedagang di pasar tumpah yang di dalam. Biar tidak ada benturan dengan yang di dalam,” tegasnya. (rls)