Denpasar (Penabali.com) – Pandemi Covid-19 memberi hantaman keras tidak saja bagi sektor kesehatan, namun juga ekonomi akibat pembatasan aktivitas masyarakat. Dampaknya, hampir seluruh sektor mengalami kelesuan, tak terkecuali Bali.
Provinsi Bali yang mengandalkan sektor pariwisata lewat kunjungan wisatawan, mengalami penurunan yang sangat tajam, termasuk perekonomian bersama sektor turunannya yang mengalami kontraksi sangat dalam.
“Salah satu sektor turunan pariwisata yang paling terdampak pandemi adalah UMKM,” kata praktisi UMKM, Ni Wayan Parwati Asih saat dihubungi di Denpasar, Selasa (12/11/2021).
Ia mengatakan, UMKM merupakan salah satu motor penggerak utama perekonomian selain juga menyerap tenaga kerja cukup besar.
“UMKM, Si Kecil yang berperan besar terhadap ekonomi kini sedang kelimpungan karena dihantam pandemi Covid 19,” ucap perempuan pengusaha yang lebih populer disapa Agek Parwati ini.
Ia mengungkapkan, jumlah UMKM di Indonesia yakni sebesar 64,19 juta. Dengan komposisi Usaha Mikro dan Kecil sangat dominan yakni 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari keseluruhan sektor usaha.
Mengutip siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI tanggal 28 April 2021, Agek menyebut pandemi Covid-19 telah memberikan dampak buruk terhadap UMKM. Sesuai rilis Katadata Insight Center (KIC), mayoritas UMKM (82,9%) merasakan dampak negatif dari pandemi ini dan hanya sebagian kecil (5,9%) yang mengalami pertumbuhan positif.
“UMKM saat ini alami masa sulit, dari bahan baku terbatas, pesanan menurun, penjualan menurun, kredit macet dan permodalan. Sehingga imbasnya tidak mampu membayar gaji karyawan, tidak mempu membayar kredit bank, tidak mampu membayar BPJS, habis nafas membayar operasional dan imbasnya, terpaksa melakukan PHK,” tutur Agek.
Namun demikian, rencana Pemerintah Pusat yang akan membuka penerbangan internasional ke Bali tanggal 14 Oktober nanti menjadi angin segar bagi UMKM.
“Ini kabar yang menggembirakan karena setahun lebih sudah ekonomi kita terpuruk, semoga pembukaan pariwisata mancanegara ini akan segera memulihkan ekonomi kita di Bali,” harap Agek yang juga Kepala SMK Teknologi Nasional Denpasar. (rls)