Singaraja (Penabali.com) – Guna memenuhi ketersediaan stok darah, PMI Kabupaten Buleleng memaksimalkan kegiatan-kegiatan donor darah di komunitas. Seperti di kecamatan, desa, banjar, dan komunitas masyarakat lainnya.
“Donor darah massal akan sering dilakukan dengan menggandeng komunitas-komunitas masyarakat khususnya pemuda,” ujar Ketua PMI Kabupaten Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra disela peninjauan kegiatan gebyar donor darah dalam rangka HUT ke-76 PMI di Unit Donor Darah (UDD) PMI Buleleng, Sabtu (18/9/2021).
Sutjidra menjelaskan, kebutuhan darah di Kabupaten Buleleng baru terpenuhi 80 persen. Rata-rata kebutuhan darah di Buleleng dari seluruh rumah sakit yang ada sekitar 35 kantong darah. Dari akumulasi itu, ditargetkan setahun ada 12 ribu kantong darah yang bisa dikumpulkan dari masyarakat.
Namun, dari target tersebut baru terpenuhi 9.000 kantong. Oleh karena itu, untuk tiga bulan kedepan kekurangan tersebut akan dikejar. Melalui berbagai jalan seperti sinergi dengan Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) untuk bisa memobilisasi dan memotivasi masyarakat agar mau menyumbangkan darah.
“Karena darah ini sangat penting sekali, kebutuhan di rumah sakit sangat tinggi. Apalagi sekarang dengan adanya Covid-19 dan demam berdarah, kebutuhan darahnya meningkat. Nah ini yang perlu kami sampaikan kepada masyarakat, semoga sampai akhir tahun ini target lagi tiga ribu kantong itu bisa kita penuhi,” jelasnya.
Pemenuhan target tersebut bisa dilakukan dengan memaksimalkan kegiatan-kegiatan donor darah di komunitas. Mulai dari kecamatan, desa, banjar hingga komunitas pemuda lainnya.
Di wilayah Buleleng barat sudah memenuhi target sekitar 60 persen. Saat ini, yang belum tergarap maksimal adalah Buleleng bagian timur. Tiga kecamatan di Buleleng bagian timur yaitu Kecamatan Sawan, Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Tejakula akan digarap secara masif tiga bulan kedepan. Dengan begitu, ada keyakinan bahwa target dari 12 ribu itu bisa terpenuhi.
“Karena banyak sekali dari komunitas masyarakat yang melakukan kegiatan. Misalkan ada ulang tahun Sekaa Teruna Teruni (STT), kemudian ada kegiatan Ngusaba Desa. Setelah itu mereka akan melakukan donor darah. Jadi, itu yang kita lakukan sekarang selain juga relawan-relawan dari Undiksha dan SMA yang sudah rutin menyumbangkan darahnya,” ucap Sutjidra.
Ketua PDDI Provinsi Bali Ketut Pringgantara mengajak seluruh masyarakat agar mau mendonorkan darahnya. Dengan berdonor darah, skrining kesehatan masyarakat juga semakin baik dilakukan. Dengan demikian, masyarakat bisa dikatakan layak sehat. Sehingga, dengan kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini, pariwisata bisa dibuka kembali.
“Pandemi bisa kita selesaikan dan tugas-tugas kenegaraan serta kegiatan masyarakat akan kembali normal,” sebutnya. (rls)