Perdana dari Pelabuhan Benoa, 34 Kontainer Angkut Furniture Ekspor ke Vanuatu

Denpasar (Penabali.com) – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Sub Regional Bali Nusra bekerjasama dengan Kanwil Bea Cukai Nusa Tenggara unit kerja KPPBC Tipe Madya Pabean A Denpasar melakukan kegiatan ekspor perdana pasca pandemi Covid-19 melalui Pelabuhan Benoa setelah kurang lebih 2,5 tahun tidak adanya ekspor/impor secara langsung keluar dari Bali.

Melalui PT Bali Sourcing Cargo, ekspor kali ini terdiri dari komoditas furniture sebanyak 34 kontainer dengan tonase sebesar 312.430 KGS ke Vanuatu dengan perkiraan nilai devisa sebesar USD 136.056,11 atau Rp 2.027.644.207,33.

Sebelum pandemi Covid-19 perekonomian di Bali didominasi sektor pariwisata, tetapi pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Bali mulai terkontraksi hingga negatif karena adanya pandemi Covid-19. Salah satu sektor yang berpotensi bisa berkembang untuk pemulihan ekonomi di Bali pada masa pandemi adalah sektor ekspor terutama barang kerajinan.

Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara, Susila Berata, menjelaskan ekspor perdana ini menjadi momentum terbukanya keran ekspor komoditas Bali melalui Pelabuhan Benoa.

“Setelah puasa selama 2,5 tahun akhirnya Bali bisa melakukan ekspor langsung dari Pelabuhan Benoa, ini merupakan pertanda bangkitnya komoditas ekspor Bali. Semoga ekspor komoditas lainnya seperti ekspor perikanan, kakao bisa langsung dari Bali, sehingga memberikan dampak langsung terhadap Bali,” jelas Susila.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, CEO Pelindo Sub Regional Bali Nusra menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ekspor perdana ke Vanuatu dari Pelabuhan Benoa ini.

“Kami dari Pelindo terus berbenah dalam rangka meningkatkan jasa pelayanan kepelabuhanan baik dari sisi peti kemas dan saat ini kami sedang menggalakkan kegiatan tourism dengan mendatangkan kapal pesiar dan yacht sehingga dampak ekonominya dapat dirasakan masyarakat Bali,” ungkap Ali.

Kegiatan kali ini bertepatan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77. Pelepasan ekspor perdana ini diharapkan mampu menjadi pendorong bagi pelaku usaha yang lain untuk melakukan kegiatan ekspor secara langsung melalui Pelabuhan Benoa. Sehingga dapat membantu Bali untuk “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Dalam testimoninya, pemilik PT Sourcing Cargo Bali, Surungan Novita Sibarani, menjelaskan ekspor furnitur ke Vanuatu merupakan ekspor perdana yang langsung dari Pelabuhan Benoa. Furnitur yang diekspor ke Vanuatu yakni handicraft seperti patung, dan dan kerajinan khas Bali lainnya.

“Kami mengekspor furnitur yang dibutuhkan Vanuatu untuk melengkapi akomodasi pariwisatanya. Vanuatu sedang melakukan pengembangan wisata,” ucap Novita.

Selama pandemi, Novita melakukan ekspor furnitur dan produk Bali lainnya melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan tujuan berbagai negara seperti ke Prancis.

“Selama ini kami ekspor melalui Surabaya, karena kapal ke Pelabuhan Benoa masih terbatas sekali. Selanjutnya kami berharap bisa melakukan ekspor langsung dari Bali,” pungkas Novita. (rls)