Categories Denpasar Kriminal

Perempuan Pengangguran Gondol Perhiasan Emas, Korban Merugi Jutaan Rupiah

Denpasar (Penabali.com) – Polsek Denpasar Timur mengamankan seorang perempuan berinisial EGA (19) yang melakukan pencurian emas di sebuah rumah kos Jalan Sedap Malam Gang Ibu Alam, Kebon Kori Kelod, Kesiman, Denpasar Timur, Rabu (25/1/2023) sekitar pukul 21.30 Wita.

Peristiwa ini terjadi setelah laporan korban seorang perempuan berinisial WI yang pulang dari bekerja mendapati kamar kos yang berantakan dan setelah diperiksa beberapa perhiasan korban raib.

Menurut Kapolsek Denpasar Timur, Kompol I Nengah Sudiarta, S.Sos., didampingi Kasi Humas AKP I Ketut Sukadi, Selasa (31/1/2023), mengatakan setelah mendapatkan laporan korban tim langsung bergerak melakukan pengecekan TKP dan didapat informasi dari beberapa saksi yang melihat pelaku di TKP.

“Sebelumnya tersangka pernah kost di dekat TKP dan tersangka juga tahu situasi yang mana penghuni kos bekerja saat malam hari,” ucap Kapolsek Dentim.

Lebih lanjut dijelaskan awalnya tersangka mencoba membuka salah satu pintu tetapi karena terkunci muncul ide tersangka untuk memanggil tukang kunci panggilan.

“Kepada tukang kunci tersangka mengatakan kamar kost tersebut adalah kamar kostnya dan kunci hilang,” katanya.

Adapun perhiasan yang diambil tersangka berupa beberapa anting dan cincin milik korban senilai Rp.5.554.000 juta, dimana sehari setelah tersangka mengambil beberapa perhiasan tersebut tersangka menjualnya di toko emas dan pembeli emas di kawasan Jalan Hasanuddin Denpasar.

Tim Unit Reskrim Polsek Denpasar Timur yang melakukan penyelidikan mendatangi sejumlah toko emas di Denpasar dan menerima informasi bahwa ada seorang perempuan menjual berbagai macam perhiasan.

Berdasarkan ciri-ciri sesuai informasi, petugas akhirnya mendapati tempat tinggal pelaku. Pelaku kemudian ditangkap di tempat kosnya di seputaran Dalung, Sabtu (28/1/2023).

Dari tangan tersangka ditemukan barang bukti berupa kalung dan uang Rp.3 juta hasil penjualan perhiasan milik korban.

“Motifnya karena ekonomi. Tersangka ini dulu bekerja di kafe setelah itu berhenti dan tidak memiliki pekerjaan. Tersangka dengan korban tidak saling kenal, namun tersangka tahu korban tidak ada di kosnya karena dia dulu pernah tinggal di TKP,” pungkasnya. (rls)