Mengwi, 31 Januari 2024 – (Penabali.com) Demi meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi dan kondisi darurat selama melaksanakan tugas, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali menggelar kegiatan simulasi tanggap darurat kebakaran dan penanganan limbah.
Kegiatan yang menggandeng Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung dan Kepolisian Daerah Bali ini diikuti oleh 60 peserta pegawai PLN dan mitra kerja setempat yang tergabung dalam Tim Tanggap Darurat Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3), Tim Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) serta Tim Keamanan.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Wayan Udayana menjelaskan PLN memiliki aset – aset penting yang menjadi obyek vital nasional. Oleh karena itu, kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi keadaan darurat seperti kebakaran amat diperlukan.
“Petugas harus secara berkala memperoleh pelatihan melalui kegiatan simulasi tanggap darurat, sehingga kewaspadaan dan kesiapsiagaan dapat ditingkatkan,” terangnya.
Udayana menekankan bahwa pelaksanaan kegiatan simulasi dilakukan semata – mata untuk memastikan penyaluran pasokan listrik ke pelanggan tetap aman dan andal terutama jika terdapat kejadian khusus seperti kebakaran dan bencana lainnya.
“Tentunya kita semua tidak menginginkan kejadian darurat benar – benar terjadi, namun prioritas utama kami adalah pasokan listrik yang aman dan andal, sehingga petugas harus memiliki komptensi khusus dalam menghadapi kondisi darurat,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa sepanjang tahun 2023, PLN UID Bali telah melaksanakan kegiatan simulasi tanggap darurat antara lain antisipasi kebakaran, huru hara dan bencana alam baik di tingkat unit induk maupun di unit – unit pelaksana dan unit layanan.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan lomba ketangkasan Satuan Pengamanan (Satpam) yang diharapkan mampu memberikan motivasi agar dapat memberikan performa yang prima dalam melayani pelanggan.
“Satuan pengamanan di PLN menjadi wajah PLN, tampilan yang prima dan sigap serta melaksanakan SOP dengan baik menjadi salah satu elemen penting dalam menerapkan standar sistem manajemen pengamanan, sehingga hal ini terus ditingkatkan,” pungkasnya. (rls)