Gubernur Bali Wayan Koster meluapkan rasa kebahagiaannya dan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Agama RI Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi, Dirjen Bimas Hindu Dr. Tri Handoko Seto, Pejabat di Kementerian PAN-RB, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Hukum dan HAM, hingga Sekretariat Negara. Alasannya, karena Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar yang terus diperjuangkannya untuk bisa naik status menjadi Universitas akhirnya terwujud, pada Minggu (20/12/2020).
Sehingga dengan resmi, Menteri Agama RI Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi mengganti nama Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menjadi Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang berlokasi di Jalan Ratna, Tonja, Denpasar Utara.
“Astungkara IHDN telah berhasil menjadi Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, sehingga atas kebijakan yang telah diberikan, saya mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali mengucapkan terima kasih kepada Menteri Agama RI, Dirjen Bimas Hindu, Pejabat di Kementerian PAN-RB, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Hukum dan HAM, dan Sekretariat Negara,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.
Menurut Gubernur Koster, peningkatan status IHDN Denpasar menjadi Universitas adalah hasil perjuangannya ketika masih menjadi anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan selama 3 Periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019), yang bertugas di Komisi X dan di Badan Anggaran DPR RI. Ia menyuarakan, memperjuangkan, dan mengawal kebijakan Pendidikan Keagamaan di DPR RI yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan bagi umat Hindu, Kristen/Katholik, dan Budha.
“Saat itu saya menemui langsung Menteri Agama RI (2004 – 2009), Bapak Muhammad Maftuh Basyuni,” ujarnya yang disambut riuh tepuk tangan seraya mengatakan selain mengusulkan peningkatan status Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar menjadi Universitas, Wayan Koster juga mengusulkan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri di Mataram dan Palangkaraya menjadi Institut Hindu Dharma Negeri, dan Berdirinya Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja.
Berkenaan dengan peningkatan status IHDN menjadi Universitas tersebut, Gubernur Koster mengungkapkan bahwa ia sebelumnya telah berkoordinasi secara intensif dengan Dirjen Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan rekomendasi persyaratan akademis, dan menemui langsung Menpan RI Asman Abnur, serta Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PAN-RB RI, Rini Widyantini.
“Meskipun sekarang peningkatan status IHDN sudah menjadi Universitas, saya dalam kesempatan ini memohon terus dukungan Bapak Menteri untuk mengembangkan Pendidikan Keagamaan Hindu dan pembinaan umat Hindu di Indonesia, tidak saja di Bali, mulai jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, baik formal maupun non-formal. Khusus berkaitan dengan Universitas ini, saya mohon Bapak Menteri agar terus mengembangkan sarana prasarana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar,” harap Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.
Selanjutnya, Gubernur Bali jebolan ITB ini didampingi Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dengan tegas menyatakan telah berencana mengembangkan Universitas ini di Kabupaten Bangli dengan lahan yang lebih luas mulai tahun depan, dengan pengadaan lahan dan pembangunan kampus.
“Saya akan berkoordinasi juga dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pimpinan Komisi VIII DPR RI,” sebutnya seraya mengatakan sebelumnya juga berhasil meningkatkan anggaran untuk Ditjen Keagamaan, seperti di Dirjen Bimas Hindu dan Budha, yang dipimpin oleh Drs. I Wayan Suarjaya, M.Si (2000- 2006), pada tahun 2006 yang anggarannya hanya sekitar Rp.9 Milyar, naik menjadi Rp.600 Milyar pada tahun 2011 di masa kepemimpinan Dirjen Bimas Hindu, Prof. Dr. IBG Yudha Triguna, MS (2006-2014). Kenaikan ini disebabkan, karena adanya kenaikan anggaran fungsi pendidikan mulai tahun 2009 dalam APBN Perubahan sebesar 20% dari APBN.
Wayan Koster juga tercatat dalam sejarah Pendidikan Keagamaan Hindu mengusulkan agar Pendidikan Keagamaan Hindu masuk dalam Rancangan Peraturan Pemerintah, sehingga akhirnya dapat diakomodasi menjadi Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.
Selanjutnya mengusulkan proses percepatan terbitnya Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Hindu, yang keluar di era kepemimpinan Dirjen, I Ketut Widnya, hingga mengusulkan reorganisasi struktur organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama agar tidak diseragamkan di semua daerah (namun khusus untuk usulan reorganisasi struktur organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama ini belum terwujud, red).
Mendengar hal itu Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Gubernur Bali Wayan Koster di bidang pendidikan, khususnya pendidikan agama Hindu. Apalagi Gubernur Koster akan melakukan pengadaan lahan untuk membangun Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar bersama Bupati Bangli terlantik di Kabupaten Bangli.
Pihaknya juga memberikan hormat kepada Alm. I Gusti Bagus Sugriwa atas jasa-jasanya membangun pendidikan Hiindu. Seperti apa yang sudah dijelaskan oleh Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si bahwa I Gusti Bagus Sugriwa merupakan tokoh agama, tokoh pendidikan, pendiri PGA, IHDN, PHDI, membuat Puja Trisandya, Buku Agama Hindu dan Karya Sastra, yang kemudian diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Angkatan Nasional yang dibentuk sebagai lembaga Penasehat Kabinet Presiden dan Anggota DPA Perwakilan Hindu Bali pada Juli 1957.
“Hari ini sangat bersejarah dapat mewujudkan peningkatan status IHDN menjadi Universitas dan sudah memenuhi syarat menjadi Universitas. Saya harap UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar terus menampilkan citra yang baik, dan berbenah agar memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dengan dilengkapi prasarana yang berteknologi,” ujarnya Menag.
Sebelum menutup sambutannya, Menteri Agama Fachrul Razi menegaskan dengan menyandang status Universitas, maka UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar memungkinkan dapat menyelenggarakan minimal 2 Fakultas Umum untuk melayani masyarakat luas yang ingin menempuh pendidikan.
Diakhir acara, Menag bersama Gubernur Koster melakukan Penandatanganan Prasasti Peresmian UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, dan bersama Rektor UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pendidikan UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. (red)