Badung (Penabali.com) – Pesta pernikahan yang mengesankan dan membawa kenangan indah adalah impian semua orang. Namun, tidak semua orang memiliki impian yang sama.
Pegiat kewirausahaan sosial di Bali, Annisa Fauziah dan Johan Aris Haiva, telah lama membayangkan sebuah perayaan janji suci yang bersahaja dan berwawasan lingkungan. Ide itu bukan datang tiba-tiba. Annisa sendiri telah berkiprah sebagai pegiat di bidang ini, khususnya dalam fesyen recycle dan upcycle di Bali, sejak enam tahun lalu.
“Jauh sebelum ada program #FlipSehidupSemati, aku udah mikirin kalau wedding mau yang sederhana dan sebanyak mungkin menggunakan barang-barang daur ulang atau barang yang bisa dipakai kembali,” kata Annisa disela-sela resepsi pernikahannya di Bali, Minggu (27/2/2022).
Annisa dan Johan terpilih sebagai pemenang program #FlipSehidupSemati yang diinisiasi Flip, perusahaan teknologi keuangan Indonesia terkemuka sebagai platform pembayaran konsumen.
Pasangan Annisa-Johan terpilih menjadi pemenang karena rencana pernikahan yang unik sekaligus mengandung komitmen pelestarian lingkungan. Annisa mengungkapkan, konsep eco-friendly, ecology and economic friendly mencerminkan visi Annisa-Johan sekaligus mengajak para tamu undangan untuk lebih peduli terhadap masalah lingkungan.
Dalam pernikahan dengan penerapan protokol kesehatan ketat yang digelar di Geo Open Space, Badung, Annisa mengenakan gaun berasal dari seprai bekas yang didaur ulang (upcycle) dengan desain sederhana yang dibuat di penjahit konvensional. Hal ini bertujuan untuk mengurangi limbah kain/tekstil yang melimpah.
Cinderamata pernikahan pun berupa gelas dari botol kaca bekas dan diberi tulisan dengan laser. Tidak ada hiasan bunga berbahan plastik, semuanya merupakan tanaman asli dari alam, beberapa diantaranya bunga mawar yang didatangkan langsung dari petani lokal. Menu makanan bahkan berupa sajian tradisional Bali dengan bahan lokal dan alat makan dari bahan alami, yakni anyaman bambu.
“Di Bali hotel-hotel selalu mengganti bed sheet atau seprai. Kalau hotel bintang 5 atau resor mewah punya standar setelah 500 kali cuci harus diganti. Ini menghasilkan limbah sekaligus peluang kewirausahaan sosial. Ini yang salah satunya saya garap sebagai usaha sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai kepedulian lingkungan,” ungkap Annisa yang awalnya pindah ke Bali dari Jakarta untuk magang di bidang social entrepreneur.
“Tidak hanya menerapkan pesta pernikahan berwawasan lingkungan saat resepsi acara berlangsung, kami juga akan mengumpulkan sampah organik sisa acara pernikahan untuk dijadikan pupuk kompos. Kami sangat bersyukur sejak awal orang tua kami mendukung konsep pernikahan yang sederhana tapi memberikan dampak bagi lingkungan. Awalnya, tahu program #FlipSehidupSemati ketika ngobrol-ngobrol dengan wedding organizer. Mereka yang menyarankan kami untuk ikut dan kami bahagia banget bisa dipilih Flip untuk mengeksekusi konsep pernikahan seperti ini. Terima kasih, Flip,” ujar Johan sumringah.
Program #FlipSehidupSemati ini menyediakan biaya pernikahan sebesar Rp.100 juta kepada pasangan dengan ide pesta pernikahan yang menarik. Flip memilih konsep pernikahan Annisa-Johan sebagai pemenang karena relevan dengan kondisi saat ini, yakni semakin tinggi perhatian terhadap dampak perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan serta pilihan gaya hidup yang berwawasan lingkungan yang bisa diimplementasikan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk dalam penyelenggaraan resepsi pernikahan.
“Bulan Februari identik dengan bulan kasih sayang. Melalui program #FlipSehidupSemati, kami ingin memanfaatkan suasana ini untuk menyampaikan apresiasi dan meningkatkan engagement Flip kepada para pengguna Flip sebagai bentuk kasih sayang. Flip sangat mendukung konsep pernikahan yang diusung Annisa dan Johan karena sangat relevan dengan isu lingkungan yang perlu disampaikan dengan cara-cara kreatif. Semoga ide pasangan ini menjadi inspirasi bagi para calon pengantin untuk mengangkat isu-isu penting dengan kemasan yang tetap fun, sesuai dengan suasana kegembiraan pernikahan, dan yang terpenting ada dampak khusus yang diberikan untuk lingkungan sekitar,” tutur Reza Marta Fawzy, Corporate Communication Lead Flip.
Reza melanjutkan, pasangan Annisa dan Johan mengalahkan lebih dari 400 calon pengantin dari seluruh Indonesia yang telah menyampaikan video “Cerita Cinta” dan proposal pernikahan #FlipSehidupSemati. Program ini diperuntukkan untuk pasangan yang melangsungkan pernikahan pada 1-28 Februari 2022.
Flip didirikan oleh alumni Universitas Indonesia, yakni Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikhin, yang mulai membangun perusahaan ini pada 2015. Pada akhir 2021, perusahaan rintisan ini memperoleh pendanaan Seri B senilai 48 juta dolar AS yang dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Ventures Partners. (rls)