Buleleng (Penabali.com) – Sebagai leading sector pembinaan perpustakaan, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Buleleng menekankan kepada para pustakawan agar aktif dalam memberikan layanan jemput bola kepada para pemustaka atau orang yang berkunjung ke perpustakaan desa.
Untuk itu, keaktifan pustakawan dalam mempromosikan dan mengajak para pemustaka untuk membaca merupakan suatu keharusan.
“Perpustakaan itu tidak boleh lagi pasif, tetapi harus aktif atau bahkan proaktif dalam menjemput pemustakanya,” ungkap Kepala DAPD Kabupaten Buleleng, I Ketut Suweca, Senin (1/11/2021).
Suweca menjelaskan, layanan jemput bola tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan menggelar perpustakaan keliling.
Kehadiran perpustakaan keliling, menurut Suweca akan menarik perhatian masyarakat desa. Mereka yang penasaran akan datang menghampiri, lalu minat baca mereka akan mulai tumbuh.
“Misalnya Perpustakaan Pelangi di Desa Patas, mereka tidak hanya melayani di perpustakaannya, tetapi mereka membawa sepeda motor roda tiga dengan buku-bukunya mencari titik-titik dimana anak-anak biasa berkumpul,” jelas Suweca.
Kehadiran perpustakaan dalam mewadahi minat baca masyarakat, kata Suweca, tentu perlu didukung dengan koleksi buku perpustakaan yang menarik dan mumpuni. Maka dari itu, pihaknya juga senantiasa mendukung pihak perpustakaan desa untuk menyiapkan koleksi buku.
Tidak hanya tentang buku, kepala dinas yang aktif sebagai penulis di Kompasiana itu juga mengarahkan para pustakawan untuk memanfaatkan teknologi informasi. Hal itu tentunya akan memudahkan para pemustaka untuk mengetahui data koleksi buku.
Aspek terakhir khususnya dalam menyikapi pandemi Covid-19, Suweca tentu saja tidak lupa menekankan kepada para pengelola perpustakaan untuk memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan sebaik-baiknya.
Suweca berharap melalui pembinaan yang telah dilakukan, pelayanan perpustakaan di desa-desa dapat semakin ditingkatkan, sehingga tentu saja minat baca masyarakat akan meningkat. (rls)