Pilah Sampah Dikonversi Jadi Tabungan Emas, Pegadaian Bantu Bank Sampah Catur Ubung Lestari lewat Program “The Gade Clean & Gold”

PT. Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VII Denpasar memiliki satu program yang dinamakan Program CSR Pegadaian yaitu The Gade Clean and Gold. Program ini dijabarkan lagi menjadi Program Pegadaian Bersih, yaitu Bersih Administrasi, Bersih Hati, dan Bersih Lingkungan.

Sebagai implementasi dari salah satu program tersebut, Pegadaian tergerak untuk ikut menyelamatkan lingkungan dengan memberikan bantuan kepada Bank Sampah Catur Ubung Lestari.

“Program Pegadaian Bersih Lingkungan merupakan bagian dari program CSR Pegadaian The Gade Clean and Gold yakni memilah sampah menabung emas dengan membangun bank sampah,” jelas Kepala Departemen Gadai Area Denpasar I, I Ketut Suarnawa disela acara penyerahan bantuan kepada Bank Sampah Catur Ubung Lestari, Kamis (23/07/2020), di Denpasar.

Jenis bantuan tersebut antara lain, membantu renovasi bangunan fisik bank sampah, bantuan dua unit motor viar, satu perangkat komputer, sarana perkantoran seperti meja, kursi, dan rak, serta bantuan timbangan duduk dan timbangan gantung.

“Hari ini kami serahkan bantuan tersebut, semoga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Bank Sampah Catur Ubung Lestari,” terang Suarnawa.

Foto: Salah satu bantuan Pegadaian yakni dua unit motor viar untuk operasional Bank Sampah Catur Ubung Lestari.

Ia menambahkan, apa yang dilakukan Pegadaian membantu sarana pendukung bank sampah ini, adalah untuk memotivasi pengelola Bank Sampah Catur Ubung Lestari agar tambah semangat dalam mengolah sampah-sampah yang memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat.

Ia juga menjelaskan The Gade Clean & Gold merupakan program bersih-bersih Pegadaian yang mengajak dan mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah untuk dikonversi menjadi tabungan emas Pegadaian. Kegiatan memilah sampah ini dapat menjadi salah satu cara efektif dalam mengurangi volume sampah rumah tangga dan mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan, sekaligus sebagai upaya meningkatkan sumber penghidupan warga sekitar dari pemanfaatan sampah.

“Tujuan kami membantu bank sampah ini adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat, mengurangi dampak sampah lingkungan, sekaligus meningkatkan sumber penghidupan,” ujar Suarnawa.

Masalah sampah menjadi persoalan klasik dan pelik yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia. Bangsa-bangsa di dunia terus bersemangat untuk memecahkan masalah sampah ini, termasuk di Indonesia khususnya Bali.

“Selama ini khan sampah dari rumah tangga dikumpulkan lalu dibawa ke tempat penampungan akhir. Nah dengan kehadiran bank sampah ini apalagi kita siapkan tabungan emasnya, maka kami harapkan sampah-sampah non organik dari rumah tangga dipilah oleh masyarakat, dikumpulkan, kemudian dibawa ke bank sampah lalu dijual ke pengepul. Lingkungan jadi bersih dan sehat, masyarakat dapat keuntungannya baik kesehatan dan ekonomi,” paparnya.

Foto: Kepala Departemen Gadai Area Denpasar I, I Ketut Suarnawa.

Bank Sampah Catur Ubung Lestari sejatinya telah dibangun tahun 2014. Berdiri diatas lahan milik Pemkot Denpasar seluas 1 are lebih ini, dikelola secara swadaya namun kurang optimal. Perlahan tapi pasti, bank sampah ini kemudian mulai diaktifkan kembali. Terlebih ada kucuran bantuan dari Pegadaian yang selama ini memang sangat konsen terhadap penyelamatan lingkungan selain fungsi utama Pegadaian sebagai pengelola penyaluran dana pinjaman yang berdasarkan atas dasar hukum gadai dengan cara mudah, cepat dan aman.

Ketua Bank Sampah Catur Ubung Lestari, Gede Sumantra menuturkan, sampah-sampah yang dihasilkan rumah tangga ada yang diambil langsung oleh petugas dari bank sampah ke rumah-rumah warga, dan ada yang dibawa langsung oleh masysrakat ke bank sampah. Disini ampah kemudian dipilah menjadi jenis sampah organik dan an organik.

“Kita pilih sampah-sampah an organik seperti sampah plastik, alumunium, besi, kertas. Kita timbang, lalu dicatat berapa beratnya. Kemudian kita catat dan masyarakat dapat uangnya lewat Tabungan Emas Pegadaian,” beber Sumantra.

Ia melanjutkan, rata-rata per hari sampah an organik yang berhasil dikumpulkan di bank sampah sekitar 50 – 100 kg. Uang yang diterima masyarakat yang menjadi nasabah bank sampah tergantung jenis sampah dan berat sampah yang dibawa.

“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Pegadaian yang telah membantu sarana pendukung di bank sampah kami. Sekaligus memberikan motivasi kepada nasabah bank sampah kami untuk menjadi nasabah Pegadaian lewat Tabungan Emas Pegadaian sehingga akan semakin memotivasi masyarakat untuk mengumpulkan lebih banyak sampah sekaligus upaya mengurangi volume sampah di Kota Denpasar,” ulasnya.

Pada bagian lain, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler Pegadaian Made Mariawan mengungkapkan hingga saat ini Pegadaian sudah memiliki hampir 70 bank sampah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan Program The Gade Clean and Gold memilah sampah menabung emas, Pegadaian mendorong masyarakat untuk ikut menanamkan budaya memilah sampah sebelum dibuang karena jumlah sampah sudah begitu besar dan itu dapat menjadi masalah yang kritis dikemudian hari.

“Dengan program ini masyarakat tidak hanya ikut menyelamatkan lingkungan tetapi ada nilai ekonomisnya karena hasil jual dari sampah tersebut nantinya bisa ditabung dalam bentuk emas yang sewaktu-waktu bisa diuangkan,” sebut Mariawan. (red)