Singaraja (Penabali.com) – Perhelatan Pilkada Buleleng tahun 2024 berpotensi diikuti oleh tiga pasangan calon. Usai muncul paket Sugawa – Sundayana, kini muncul lagi paket Sukrawan – Putra Sedana. Hal ini terungkap ketika keduanya terlihat jalan santai bersama di Kawasan Taman Kota SIngaraja pada Sabtu (20/7) kemarin.
Jika merujuk pada proporsional perolehan kursi di DPRD Kabupaten Buleleng, PDI Perjuangan dengan perolehan 18 kursi secara otomatis akan mengusung paketnya sendiri. Ditambah lagi Partai Golkar dengan perolehan 11 kursi juga sudah menyatakan diri mengusung Ketua DPD II Partai Golkar Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry. Sementara sisanya berpotensi untuk melakukan koalisi.
Pertemuan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Provinsi Bali, Dewa Nyoman Sukrawan dengan Ketua Banteng Muda Indonesia Kabupaten Buleleng, Dr. dr. Ketut Putra Sedana juga mengindikasikan hal serupa. Keduanya terlihat akrab melakukan jalan santai dan makan bareng di areal Taman Kota Singaraja.
Sukrawan menyebut, jika pertemuan keduanya itu tanpa disengaja. Ia mengklaim dirinya bersama dr. Caput memiliki kesamaan suka berolahraga. Apalagi sebagai mantan kader PDI Perjuangan, Sukrawan pun menyebut pertemuan itu juga sebagai ajang silaturahmi. Namun meski begitu, pihaknya mengakui ada pembicaraan terkait pembangunan Kabupaten Buleleng kedepannya.
“Pembicaraan tadi sudah seperti saudara. Jadi tentu masalah Kabupaten Buleleng dan pribadi yang dibicarakan bersama, walaupun kita berbeda tempat, tetapi pikiran kita sama,”terang Sukrawan.
Ditanya terkait kemungkinan kedua berpasangan? Mantan Ketua DPRD Buleleng itu pun menyatakan segala kemungkinan bisa saja terjadi. Hanya saja, saat ini keduanya masih berproses di partai masing – masing. “Masalah kemungkinan paket itu, kemungkinan ada dan tidak. Namun ini nanti kembali lagi ke partai masing – masing. Kita belum berpikir sampai posisi Cabup ataupun Wabup, nanti itu kembali lagi ranah Partai,”tandasnya.
Sementara itu, Ketua BMI Buleleng, Ketut Dr.dr. Ketut Putra Sedana pun mengakui jika Dewa Nyoman Sukrawan salah satu tokoh yang masih disegani di Buleleng. Ia menyebut Ketua Bapilu Partai Demokrat Bali itu, turut memberikan andil dalam membesarkan PDI Perjuangan di Kabupaten Buleleng.
“Dalam hidup itu selalu memiliki konsep mengalir seperti air. Ini salah satu bentuk silaturahmi politik dan supaya tidak fanatik dengan satu warna. Sedangkan yang kita hadapi masalah buleleng. Dengan kebersamaan kita bisa mewujudkan pembangunan buleleng. Sing mungkin ngae melah buleleng jak pedidi,”kata Pria yang akrab disapa dr. Caput ini.
Ketika nanti direstui berpasangan dengan Dewa Nyoman Sukrawan, pihaknya pun menyebut ada mekanisme partai yang masih harus dilalui. Apalagi selain sebagai Ketua BMI Kabupaten buleleng, Ia juga saat menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi Ideologi DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng.
“PDI Perjuangan semua kader berpotensi mendapatkan rekomendasi partai. Saat ini kita sudah tidak bisa lagi toleh kanan, toleh kiri dan harus jalan terus. Politik ini indah, seni dan gembira. Semua ada mekanismenya apalagi di Bali percaya dengan adanya garis tangan,”pungkasnya. (ika)