Categories Buleleng Upakara

Piodalan di Pura Jagatnatha Buleleng, Dua Tahun Tertunda Akibat Covid-19

Buleleng (Penabali.com) – Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, melaksanakan persembahyangan bersama pada Upacara piodalan di Pura Agung Jagatnatha, bertepatan Purnama Sasih Kasa, Rabu (13/7/2022).

Puncak piodalan dipuput Ida Ratu Pedanda Giri dari Geria Sembuu Jagaraga. Sebelumnya, telah dilaksanakan rangkaian upacara Mecaru Nagem Dewasa, Mecaru Nyapu Ngerik, Pamelastian ke Segara Pabeyan.

Ditemui usai kegiatan, I Nengah Dwi Endra Suantara selaku Wakil Kelian I Pura Jagatnatha menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya piodalan yang sebelumnya tertunda karena pandemi Covid-19, dan menjadikan momentum ini sebagai media untuk berkomunikasi antar umat Hindu di lingkup Kabupaten Buleleng.

Suantara menambahkan, mengurangi kepadatan krama dan persembahyangan lebih teroganisir, pihaknya memberikan waktu penganyar selama sembilan hari kepada krama di sembilan kecamatan se-Kabupaten Buleleng untuk melaksanakan persembahyangan dan tidak lupa agar selalu mematuhi protokol kesehatan 3M (Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, dan Memakai Masker).

Forkopimda Buleleng ngaturang bakti saat piodalan di Pura Agung Jagatnatha Buleleng. (foto: ist.)

“Walaupun piodalan kali ini dikategorikan alit, tapi pemedek yang datang tidak kita batasi namun tetap kita atur,” ucapnya.

Lebih lanjut Suantara menyampaikan bahwa Pura Jagatnatha menjadi contoh penerapan konsep Tri Hita Karana yang mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan dengan membuktikan penunasan tirta di Pura bagi pemedek tidak menggunakan plastik lagi sejak 2019. Selain itu, setelah melakukan persembahyangan, pemedek diajak untuk ikut membersihkan sisa dari persembahyangan agar tetap menjaga kebersihan kawasan suci.

“Bagi pemedek yang ingin tangkil tetap mentaati aturan yang diberlakukan demi kenyamanan dan keamanan pada saat melakukan persembahyangan,” pungkasnya. (rls)