Buleleng (Penabali.com) – Daya tarik Pantai Penimbangan sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Kabupaten Buleleng tidak diragukan lagi dalam menarik masyarakat untuk berkunjung.
Memanfaatkan daya tarik tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mendirikan sentra kuliner. Pendirian sentra kuliner itu selain untuk menata ulang pedagang kuliner di wilayah Pantai Penimbangan, juga untuk mewujudkan wajah Pantai Penimbangan yang lebih indah, rapi, dan modern.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana menyempatkan diri untuk berkunjung ke obyek wisata yang baru saja rampung itu pada Rabu, (18/1/2023), guna memastikan pengelolaannya berjalan dengan baik. Turut mendampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, beserta rombongan yang meninjau penerapan uang digital QRIS.
Bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa dan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, Lihadnyana berkeliling mengitari area sentra kuliner yang juga berfungsi sebagai tourism center itu. Pj. Bupati asal Desa Kekeran itu juga menyempatkan diri untuk berbelanja mencicipi kuliner khas Buleleng yang dijual di sana. Lihadnyana membayar menggunakan QRIS.
Terkait penerapan uang digital yang diluncurkan Bank Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2019 silam itu, Lihadnyana mengatakan QRIS menawarkan kemudahan kepada masyarakat dalam bertransaksi jual beli. Selain itu, digitalisasi memungkinkan pengelolaan keuangan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan terbuka.
Sementara itu, Kepala Dispar Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan tujuan dibangunnya sentra kuliner ini adalah untuk meningkatkan daya saing produk kuliner Pantai Penimbangan. Sejalan dengan itu, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada seluruh pedagang di Pantai Penimbangan.
“Edukasi kepada pedagang juga sudah, makanan yang biasa saja supaya jadi kekinian, saya kira ini akan meningkatkan omset mereka,” kata Gede Dody. (rls)