Badung (Penabali.com) – Universitas Udayana (Unud) melaksanakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang berlangsung selama dua hari yakni 15 dan 16 Agustus 2023.
PKKMB melibatkan 6.500 mahasiswa termasuk juga mahasiswa lama sebanyak 185 orang ini, mengambil tema “Aktualisasi Potensi Mahasiswa yang Akademis, Bijaksana, dan Matang Sesuai Visi Universitas Udayana”. PKKMB dibuka langsung Rektor Unud yang ditandai penancapan kayon dan penyematan nametag peserta.
Ketua Panitia PKKMB, I Made Sarjana, mengatakan PKKMB 2023 kali ini agak berbeda dengan PKKMB sebelumnya, karena kali ini Unud memberikan ruang kepada mahasiswa sebagai panitia untuk berperan aktif dalam pelaksanaannya agar dapat memberikan warna dan suasana yang baru dengan pemikiran-pemikiran yang baru, penuh dengan inovasi sesuai irama kekinian. Walaupun demikian, PKKMB ini tetap mengacu pada pedoman, kaedah, nilai dan aturan main serta tidak terlepas dari etika pengenalan kehidupan kampus itu sendiri. Motto PKKMB kali ini adalah Chaanakya Hanastha Gyani Divesa (pelajar yang menguasai ilmu pengetahuan, dewasa, serta bijaksana).
Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU., mengatakan PKKMB merupakan rangkaian kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru untuk memberikan pengenalan kepada mahasiswa guna menyesuaikan diri dengan ragam kegiatan akademik dan kemahasiswaan yang dapat meningkatkan potensi dan kreativitas serta inovasi diri mahasiswa. PKKMB ini juga diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai luhur (university values) dan filosofi pendidikan Universitas Udayana bagi mahasiswa baru sehingga meningkatkan kebanggaan menjadi bagian dari Universitas Udayana.
Dalam rangka menyiapkan mental dan memberikan gambaran tentang sistem pembelajaran dan kehidupan di kampus, maka diperlukan PKKMB untuk mempercepat adaptasi dengan lingkungan universitas. Pada era reformasi pendidikan tinggi yang berbasis kompetensi dan otonomi penyelenggaraan perguruan tinggi untuk meningkatkan daya saing, adanya hal-hal paradoksial dalam penerimaan mahasiswa sebagai warga baru kampus, harus diakhiri.
Berbagai jargon tujuan dan sasaran manfaat yang sifatnya doktrinal diganti dengan tujuan dan sasaran manfaat yang dapat diuraikan secara akademik benar, serta secara operasional layak untuk dilaksanakan.
“Demikian pula berbagai bentuk penyimpangan harus sudah diakhiri dan diganti dalam bentuk kegiatan yang dapat dipantau dan dievaluasi secara terbuka oleh semua pihak yang terlibat,” ujar Rektor.
Melalui kegiatan PKKMB diharapkan mahasiswa baru mendapatkan pengayaan dalam mendukung kebijakan Kemdikbudristek melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Selain itu, diharapkan pula terjadi peningkatan ketajaman analisis mahasiswa terhadap dampak globalisasi pada bangsa Indonesia.
Kegiatan PKKMB wajib diikuti setiap mahasiswa baru di lingkungan Universitas Udayana. Hal ini penting dilakukan agar setiap mahasiswa mempunyai kesiapan lebih dini untuk beradaptasi dalam proses pembelajaran. Disamping itu, telah ditetapkan bahwa setiap lulusan baru bisa mengikuti wisuda apabila telah dinyatakan lulus dalam kegiatan PKKMB.
Oleh karena itu, hendaknya mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini karena pengenalan kehidupan kampus merupakan bagian dari budaya akademik.
“Melalui budaya akademik kita akan mampu meningkatkan daya saing bangsa,” tegasnya.
Hari pertama PKKMB diisi pemaparan materi oleh beberapa narasumber di internal Unud dan juga dari Kemendikbudristek yakni Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek, Prof. Sri Suning Kusumawardani, dengan materi Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 serta beberapa narasumber lainnya dari eksternal Unud.
Pada hari kedua, diisi pengenalan unit kegiatan mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di Universitas Udayana serta pagelaran budaya. (rls)