Tabanan (Penabali.com) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Internasional, Sabtu (24/06/2023), di Kantor Kepala Desa, Desa Sangketan, Tabanan, yang diketuai oleh I Gede Nandya Oktora P., S.E., M.B.A., CRA., CRP.
Adapun tiga tujuan utama diselenggarakannya kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan peserta PKM, meningkatkan keterampilan peserta untuk memperluas skala bisnis olahan produk pertanian, serta mendorong peran perempuan dalam upaya mengoptimalkan perekonomian desa.
Kegiatan PKM ini mengangkat nama “EmpowHER: Unleashing Women’s Entrepreneurial Potential in the Digital Era through Global Collaboration at Sangketan Village, Tabanan, Bali” dilaksanakan di Desa Sangketan yang merupakan salah satu desa binaan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Kegiatan yang dilaksanakan kali ini berfokus untuk menggali potensi wirausaha perempuan di era digital yang berkolaborasi dengan Desa Sangketan.
Adapun pengabdian kepada masyarakat bersakala internasional ini melibatkan peserta yang berasal dari 3 negara yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan dari FEB Unud, serta perwakilan mahasiswa dari program internasional FEB Unud, GEP (Global Engagement Program) dan IBSN (International Business Study Network), 1 NGO Internasional yakni Kopernik Solution serta PKK Desa Sangketan, Tabanan.
Permasalahan kesenjangan gender yang semakin melebar terutama dalam peran kepemimpinan tentu dapat menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi dengan tidak seimbangnya rasio peran kepemimpinan perempuan dalam pekerjaan. Hal itu terlihat pada Indeks Pemberdayaan Gender dan Indeks Pembangunan Gender disertai kemunculan revolusi industri 4.0 yang ditakutkan akan memperlebar kesenjangan gender dan berkontribusi terhadap kehilangan pekerjaan yang lebih tinggi bagi perempuan terutama penguasaan terkait teknologi. Gambaran tersebut menjadi latar belakang atau alasan utama pengabdian internasional ini dilaksanakan.
Pemilihan Desa Sangketan sebagai lokasi pelaksanaan pengabdian dilakukan karena desa ini memiliki penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki dengan sex ratio sebesar 76,66 di tahun 2016. Selain itu, potensi desa yang memiliki berbagai bidang bisnis seperti perkebunan kopi, VCO, gula aren, madu, lebah, serta jajanan tradisional yang mana pemasaran produknya masih terbatas sehingga pendapatan petani masih belum optimal, juga turut menjadi dasar terpilihnya Desa Sangketan sebagai mitra kolaborasi PKM Internasional ini.
Kegiatan PKM Internasional FEB Unud yang mencakup penyuluhan dan pendampingan ini diperuntukkan khusus bagi Ibu-Ibu PKK di Desa Sangketan sesuai dengan tujuan kegiatan yakni mendorong peran perempuan desa. Acara penyuluhan dan pendampingan tersebut berlangsung dengan pemaparan materi serta sharing session untuk Ibu-Ibu PKK yang dilakukan antara perwakilan mahasiswa IBSN, GEP, dan PKK Desa Sangketan. Kemudian, pemaparan materi diberikan Gumilang Andika dari Associate Program Manager Kopernik dan Dr. Sayu Ketut Sutrisna Dewi, S.E., M.M., Ak., selaku dosen FEB Unud sekaligus Direktur Badan Pengelola Usaha Unud.
Berangkat dari kegiatan PKM ini, kedepannya, pemberdayaan dan peran perempuan harus turut diperhitungkan untuk berkontribusi dalam semua lini pembangunan dari hulu ke hilir, terutama dalam mendukung pengoptimalan potensi desa melalui peran perempuan desa agar terlepas dari kesenjangan dan keterbelakangan. Itu juga merupakan salah satu poin SDGs ke-5 terkait keterlibatan perempuan desa dan kesetaraan gender.
Persiapan kegiatan PKM Internasional hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 minggu. Meski persiapan yang dilakukan tergolong singkat, PKM Internasional ini dapat berjalan dengan sukses yang tentunya tidak terlepas dari kerja keras dan kerja sama dari seluruh panitia pelaksana sehingga berhasil menggandeng berbagai mitra internasional sekaligus memberdayakan perempuan di Desa Sangketan.
Melalui PKM ini diharapkan para perempuan, dalam hal ini ibu-ibu PKK, memiliki dan mampu meningkatkan keterampilannya untuk memperluas skala bisnis olahan produk pertanian tersebut. Dengan demikian pada akhirnya akan tercipta peningkatan kesejahteraan rumah tangga di Desa Sangketan dan berkontribusi dalam pencapaian kesejahteraan desanya.
Selaras dengan hal itu, I Gusti Agung Ayu Apsari Anandari, M.S.E., yang merupakan salah satu panitia pelaksana pun berharap agar Ibu-Ibu PKK dapat memanfaatkan potensi yang ada demi keberlanjutan serta kesejahteraan di masa mendatang. (rls)