Langit di Bali khususnya di Kota Denpasar dalam beberapa hari terakhir mulai dipenuhi ratusan bahkan mungkin ribuan layang-layang bermacam ukuran dan bentuk, baik layang-layang tradisional Bali maupun layang-layang modern. Tak hanya anak kecil, namun orang dewasa juga sangat menyukai permainan merakyat ini.
Namun demikian, para Rare Angon yang kerap ditujukan kepada para penghobi layang-layang di Bali, wajib berhati-hati dan mengindahkan keselamatan ketika menaikkan layang-layang.
Plt. Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Made Arya mengingatkan agar masyarakat tidak menerbangkan layang-layangnya dekat dengan jaringan listrik PLN untuk mencegah terjadinya gangguan bahkan pemadaman listrik.
“Kami tidak ingin masyarakat yang masih bekerja dari rumah atau belajar dari rumah terganggu karena listrik padam, untuk itu kami mohon kerjasama masyarakat”, ucap Arya, Kamis (04/06/2020), di Denpasar.
Arya juga menyampaikan dari bulan Januari sampai dengan Mei 2020 tercatat sebanyak 37 kasus gangguan listrik yang terjadi di wilayah Bali disebabkan layang-layang.
Arya mengatakan, layang-layang yang tersangkut pada kabel jaringan listrik PLN tidak boleh sembarangan diturunkan oleh masyarakat, kecuali petugas PLN. Karena selain berbahaya bagi keselamatan, layang-layang yang tersangkut di jaringan kabel listrik PLN dapat mengakibatkan gangguan jaringan.
“Jangan sekali-sekali mencoba menurunkan sendiri layang-layang yang tersangkut di kabel PLN, itu sangat berbahaya. Jadi lebih baik segera hubungi PLN”, pintanya.
Arya menambahkan, apabila masyarakat melihat kejadian layang-layang tersangkut di jaringan listrik, bisa menghubungi call center PLN 123 melalui telepon (kode area) 123, twitter @pln_123, facebook PLN 123, atau email pln123@pln.co.id. (red)