Denpasar (Penabali.com) – PT PLN (Persero) meraih penghargaan di tiga kategori dalam ajang tahunan Indonesia Marketing Festival 2024 Bali Nusra. Penghargaan tersebut diberikan oleh Markplus Institute sebagai apresiasi kepada para pelaku operasional dalam penjualan, pelayanan dan promosi.
Dalam ajang yang diselenggarakan di Hotel Prama Sanur, Denpasar pada Kamis (14/08) ini, raihan penghargaan pada ketiga kategori tersebut, antara lain :
1. Muhammad Farid sebagai Brand Activator of The Year Bali Nusra 2024
2. Annisa Nur Handayani sebagai Sales Person of The Year Bali Nusra 2024
3. I Komang Rentadi Arta sebagai Service Person of The Year Bali Nusra 2024
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Gede Agung Sandi Putra menyampaikan bahwa penghargaan yang disampaikan kali ini merupakan bentuk apresiasi nyata kepada garda terdepan PLN dalam pemasaran.
“Ini sebuah apresiasi atas kinerja terbaik yang diberikan oleh Markplus Institue kepada marketer PLN yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik,” ucapnya.
Ia menilai tenaga pemasar yang terpilih ini aktif dalam melaksanakan kegiatan pemasaran dengan pencapaian terbaik hingga Juni 2024 bahkan hingga di atas 100 persen dari target.
Sindu menegaskan bahwa penghargaan yang diperoleh harus menjadi motivasi tak hanya bagi penerimanya saja namun juga bagi pegawai lainnya agar terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan masyarakat.
Indonesia Marketing Festival (IMF) tahun 2024 ini hadir dengan tema Pilot Marketing Flying in Turbulence yang mempertemukan kalangan Business, Industry, dan Government.
Tahun ini tema yang diusung menekankan perlunya tenaga pemasar memiliki strategi yang fleksibel dan responsif untuk menjaga bisnis tetap stabil dan menuju kesuksesan, meski dihadapkan pada berbagai tantangan.
Hal ini menurut Pendiri sekaligus Ketua Markplus, Inc., Hermawan Kertajaya, saat memberikan Opening Session IMF 2024, dikarenakan kondisi perekonomian yang sedang turbulence diakibatkan kondisi politik yang belum menentu mengakibatkan ekonomi dan sosial terpengaruh.
Namun, dirinya meyakini untuk Bali kondisinya dapat berbeda karena bidang pariwisata yang kini kondisinya sedang baik.
“Pertumbuhan ekonomi di Bali tinggi karena dari pariwisata. Dalam kondisi yang tak pasti seperti sekarang jangan serahkan semua pada teknologi, tapi manusia harus bergerak,” pungkasnya. (rls)