Surabaya (Penabali.com) – Subdit II Ditresnarkoba Polda Jawa Timur, meringkus dua orang tersangka pengedar narkotika jenis sabu jaringan Malaysia. Dari penangkapan ini, satu orang yang diamankan merupakan warga Nigeria.
Jaringan narkoba Malaysia, memasukkan barang berupa sabu dan extacy dengan cara menyusupkan ke dalam kaleng makanan yang berada di kardus yang sudah dimodifikasi berisi makanan dan pakaian yang dikirim melalui eskpedisi laut dari Malaysia ke Surabaya.
Kedua tersangka yang berhasil diringkus yakni RA, seorang wanita Warga Negara Indonesia dan ICK, laki-laki, Warga Negara Asing asal Nigeria.
Keduanya diringkus di pinggir jalan depan parkiran Apartemen City Park, Gate Barat, Jalan Kamal Raya Cengkareng, Jakarta Barat, pada Kamis 15 Juli 2021, sekitar pukul 19.30 WIB.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Gatot Repli Handoko, saat merilis hasil ungkap narkotika jenis sabu didampingi Kasubdit II Ditresnarkoba, Kompol James, menerangkan pengungkapan ini berawal dari adanya kiriman yang dicurigai dari jalur laut di Perak, Surabaya.
“Petugas Bea Cukai Tanjung Perak lantas melakukan koordinasi dengan Ditresnarkoba Polda Jatim. Saat dilakukan pengecekan, alamat pengirimannya ternyata di Jakarta, sehingga dilakukan Profiling,” jelas Kombes Pol. Gatot, Senin (27/9/2021).
Dari hasil Profiling, anggota akhirnya mengamankan satu orang perempuan warga Indonesia inisial RA yang diamankan di Jakarta. Setelah dilakukan pengembangan, satu tersangka berhasil dibekuk.
“Penangkapan para tersangka ini hasil dari Control Delivery dan akhirnya bisa terungkap. Kedua tersangka ini jaringan Malaysia. Dari tangan keduanya, berhasil diamankan barang bukti sabu seberat 3,984 kilogram dan 1.384 butir extacy,” jelasnya.
Paket yang dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya, hanya bertuliskan sebuah nomor telepon dan penerima atas nama RA.
“Selanjutnya petugas Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya melakukan pemeriksaan terhadap sebuah paket tersebut, karena dicurigai bahwa dibalik sebuah paket tersebut diduga terdapat narkoba,” kata Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Jatim, Kompol James.
Dijelaskan lebih jauh, petugas Bea dan Cukai kemudian membawa sebuah paket tersebut ke ruangan yang steril untuk dilakukan penggeledahan. Diketahui, bahwa paket itu terdapat delapan bungkus plastik diduga berisi narkotika dan diduga berisi narkotika jenis extacy.
“Kemudian anggota Ditresnarkoba bersama petugas bea dan cukai, melakukan Controlled Delivery terhadap tersangka RA,” tambahnya.
Selanjutnya, petugas ekspedisi mencoba menghubungi nomor telepon tersebut, namun tidak diangkat. Setelah itu tidak berselang lama tersangka RA mengirim sebuah SMS dengan kalimat “Hello mas ini saya Cyntia yang punya paket maaf saya lagi kerja hape saya lagi di cas tadi, tolong saya mau ambil paket, Apartemen City”.
“Setelah petugas ekspedisi bertemu dengan tersangka RA yang bersama tersangka ICK. Proses penyerahan paket tersebut telah dilaksanakan, setelah itu petugas Kepolisian Ditresnarkoba Polda Jatim yang melakukan Controlled Delivery telah melakukan penangkapan terhadap tersangka RA dan tersangka ICK,” ujarnya.
Kemudian oleh anggota dilakukan interogasi terhadap tersangka ICK, bahwa tersangka ICK mendapatkan narkotika sabu tersebut dari seseorang yang bernama Kevin (DPO) di Malaysia.
Selanjutnya petugas membawa tersangka RA dan tersangka ICK dan barang buktinya ke Polda Jatim. Dari kedua tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti, delapan bungkus plastik diduga berisi narkotika jenis sabu berat kotor total 3.984 kilogram, satu bungkus plastik diduga berisi narkotika jenis extacy, sebanyak 1.384 butir.
Atas perbuatannya, kedua tersangka akan dijerat dengan Pasal, 114 Ayat (2) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Pasal 112 Ayat (2) UU RI No. 35 tahun 2009 dan Pasal 132 Ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009. (rls)