Categories Denpasar Sosial Budaya

Posko Kemanusiaan Dapur Umum dan Logistik Covid-19, Berakhir, Pospera Bali: “Terima kasih atas donasi para donatur”

Setelah berlangsung selama sebulan sejak tanggal 17 Mei 2020, “Posko Kemanusiaan Dapur Umum dan Logistik Covid-19” di Warung Bencingah, Jalan Kaliasem, Denpasar, akhirnya ditutup.

Posko ini diinisiasi oleh para aktivis 98 yang tergabung dalam Perhimpunan Nasional Aktivis 1998 (PENA’98), didukung oleh DPD Pospera Bali, dan KNPI Bali didirikan untuk membantu ketahanan pangan bagi warga terdampak covid-19 dan komunitas-komunitas mahasiswa dari luar daerah yang tengah kuliah di Bali. Posko ini menyalurkan makanan siap saji dalam bentuk nasi bungkus yang disalurkan setiap hari selama sebulan penuh.

Ketua DPD Pospera Bali Kadek Agus Ekanata disela acara penutupan posko mengungkapkan, hari Minggu (14/06/2020) adalah hari ke-31 penyerahan terakhir bantuan makanan siap saji kepada mahasiswa dan masyarakat perantau di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Secara bergotong royong, Posko Kemanusiaan Dapur Umum dan Logistik Covid19 yang digagas Pena 98, POSPERA Bali, KNPI Bali juga didukung Komunitas Bali Peduli Sosial (KBPS), Polda Bali yang mengerahkan unit Dapur Lapangan SatBrimobda Bali, serta Komunitas Adonai Cinta NKRI bersama-sama dengan penerima bantuan untuk 21 simpul selama pelaksanaan PKM di Kota Denpasar.

Ekanata mengatakan program dapur umum ini sangat tepat dalam kondisi seperti ini karena kadang saat masyarakat dibantu dengan sembako mentah, para penerima justru tidak memiliki alat untuk memasak sehingga akhirnya mereka jual lagi untuk membeli makanan namun harganya cenderung mahal.

“Logika tanpa logistik akan melahirkan anarkisme maka dapur umum ini sangatlah membantu menekan anarkisme di saat lapar”, kata Ekanata.

Ia melanjutkan, posko ini dengan bergotong royong secara mandiri pada awalnya berjalan terseok-seok. Namun kemudian seiring waktu banyak donasi dari para donatur yang datang membantu. Ekanata mengatakan donasi yang datang tidak dalam bentuk uang namun barang kebutuhan pokok.

“Sempat terseok-seok namun kami kemudian mengutarakan kendala ini kepada Pemkot Denpasar dan Pemkot kemudian meminta program kemanusiaan jalan terus. Sehingga jadilah kami sinergi dengan Pemkot”, jelas Ekanata.

Guna memberikan semangat kepada organ-organ kemanusiaan ini, Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara beberapa hari yang lalu sempat berkunjung ke Posko Kemanusiaan Dapur Umum.

Foto: Wakil Walikota IGN Jaya Negara saat berkunjung ke posko beberapa hari yang lalu.

“Beliau meminta agar program kemanusiaan ini tetap bisa dilanjutkan selama pandemi covid-19, bersinergi bersama-sama Pemerintah Kota Denpasar, Food Hunter dan INTI Bali”, imbuh alumni Universitas Warmadewa ini.

Ekanata berharap, dengan berlanjutnya program kemanusiaan ini sangat membantu warga masyarakat di Kota Denpasar yang masih membutuhkan bantuan makanan siap saji sehingga menjadi program ketahanan pangan di masa pandemi ini.

“Tak lupa saya mewakili teman-teman disini mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah membantu selama satu bulan ini, kami hanya pengantar saja karena merekalah para donatur sebagai pahlawan kemanusiaannya”, ujarnya.

Jingga Wardani dari Komunitas Bali Peduli Sosial mengutarakan program dapur umum ini selain membantu sebagian masyarakat terdampak covid-19 juga ikut membantu usaha mikro di pasar tradisional dan membantu petani karena selama 30 hari panitia dapur umum belanja kebutuhan ke pedagang pasar tradisional dan petani.

Aiptu Nyoman Sukarma Komandan Regu 3 Mobil Dapur Lapangan Brimobda Bali juga mengungkapkan hal yang sama.

“Seijin komandan, kami mewakili Polda Bali menilai sangat positif sekali dapur umum kemanusiaan ini. Kami apresiasi sinergitas di dapur umum ini juga mengapresiasi sekali kepada proses pendistribusian dari dapur umum kepada simpul masyarakat yang membutuhkan sehingga benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Kedepannya apabila dibutuhkan kami sangat siap sekali untuk bersinergi dalam aksi kemanusiaan seperti ini”, tuturnya.

Foto: Ketua DPD Pospera Bali, Kadek Agus Ekanata.

Dalam bencana bukan alam ini, semua elemen dan komponen masyarakat bergerak menjalankan misi kemanusiaan. Semuanya berbaur tanpa memandang agama, suku ras dan golongan saling bahu membahu, saling mendukung bergandengan tangan mencurahkan semua pikiran, tenaga bahkan juga materi secara bergotong royong memberikan bantuan dalam berbagai bentuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Ada sekelompok orang yang memiliki kepedulian yang cukup tinggi terhadap situasi kondisi yang berkembang akhir-akhir ini. Saya salut sekali ketika rasa kemanusiaan itu dibuktikan dengan tindakan nyata melebur perbedaan bisa bekerja sama dengan berbagai elemen hingga akhirnya kepedulian itu bisa membantu banyak orang yang juga membantu menekan kondisi kerawanan akibat dari perut yang lapar, dan kami bersyukur dari Komunitas Adonai Cinta NKRI bisa ikut terlibat dalam pelayanan kepada sesama di dapur umum ini”, beber Pendeta Hosea S. dari Komunitas Adonai Cinta NKRI.

Presiden BEM Universitas Ngurah Rai Endang Astuti Bunga, koordinator umum komunitas mahasiswa timur Universitas Warmadewa Elman Berkathon Bola, koordinator Perwaron (Persatuan Waria Renon) Agung Bella, dan Komunitas Warga Kupang Diego Armando Hermanus, juga mengaku sangat mengapresiasi dapur umum kemanusiaan ini. Selain membantu, lewat dapur semacam ini mereka juga belajar bahwa semangat gotong royong menjadi kunci utama untuk bersama-sama keluar dari permasalahan. (red)