Categories Denpasar Inovasi

Program Rethinking Recycling, Delterra Sukses Mentranformasi Sistem Pengolahan Sampah di Desa Kesiman Kertalangu

Denpasar (Penabali.com) – Bertempat di Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar, Senin, 26 Juni 2023, Delterra menyelenggarakan acara serah terima program Rethinking Recycling Manajemen Pengelolaan Sampah.

Pasca dua tahun berjalan, program ini telah berhasil mentranformasi sistem pengolahan sampah di Desa Kesiman Kertalangu. Sebelumnya, program ini menjadi salah satu program kolaboratif yang bertujuan untuk mengakselerasi kesadaran masyarakat dalam proses sampah dari sumber secara mandiri.

Selain dihadiri masyarakat Desa Kesiman Kertalangu, proses serah terima Program Rethinking Recycling ini juga disaksikan Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLHK Kota Denpasar, perwakilan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Direktur Regional Asia Yayasan Delterra Sosial Indonesia, PPLH Denpasar, Tim Pengelolaan Sampah BUMDes, serta Kepala Desa Kesiman Kertalangu beserta seluruh jajaran.

Direktur Regional Asia Delterra, Lalit Matai, menerangkan serah terima program Rethinking Recycling kepada Desa Kesiman Kertalangu merupakan puncak kesuksesan dari program yang sudah dijalankan selama dua tahun. Langkah ini menjadi upaya tepat dalam mengapresiasi perubahan perilaku masyarakat khususnya dalam pengolahan sampah.

“Ini merupakan peristiwa yang sangat penting. Selama dua tahun, Delterra bersama masyarakat Desa Kesiman Kertalangu berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari sampah. Dukungan terus menerus dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan kota Denpasar (DLHK) dan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO) juga mempermudah kami dalam menempuh perjalanan yang sulit ini. Tentunya mengubah perilaku masyarakat memang tidak mudah, namun komitmen kami untuk mentranformasi pengelolaan sampah sudah sangat jelas,” ujar Lalit Matai.

Pada tahun 2019, Program Rethinking Recycling dimulai di Desa Kedas Sanur Kauh. Setelah berhasil menjalankan program pengelolaan sampah, Rethinking Recycling melanjutkan program ini ke lima desa lainnya yaitu Kesiman Kertalangu, Pemogan, Ubung Kaja, Pemecutan Kaja, dan Tegal Kertha. Selama periode tersebut, Rethinking Recycling mengembangkan lima inisiatif penting untuk keberhasilan program perubahan perilaku masyarakat: keterlibatan komunitas, perubahan perilaku, optimalisasi operasi, penjualan material serta pemberdayaan digital. Rethinking Recycling mulai mengubah kebiasaan daur ulang lebih dari 30.000 penduduk di Denpasar yang akan mengubah rantai nilai daur ulang secara bermakna.

Serah terima Program Rethinking Recycling pada Desa Kesiman Kertalangu merupakan bentuk apresiasi Delterra dan DLHK Kota Denpasar pada komunitas. Setelah pendampingan dari DLHK Denpasar, desa ini telah berhasil menunjukkan komitmen dan kemampuan dalam manajemen pengelolaan sampah secara mandiri. Selama dua tahun berturut-turut, Desa Kesiman Kertalangu dinilai konsisten menjalankan program dengan baik serta adanya perubahan perilaku masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya pemilahan sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Denpasar yang diwakili Cok Istri Mirahyani selaku Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, menyatakan dalam sambutannya inisiatif dan kolaborasi bersama Desa Kesiman Kertalangu dan Delterra telah memberikan perubahan positif yang nyata dalam pengelolaan sampah, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengurangan sampah dan pemilahan dari sumber.

“Kami berharap agar upaya ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk bergandengan tangan dalam membawa perubahan bagi Bali yang lebih bersih,” ucapnya.

Delterra serahterimakan program Rethinking Recycling Manajemen Pengelolaan Sampah kepada Desa Kesiman Kertalangu. (foto: ist.)

Kepala Desa Kesiman Kertalangu, I Made Suena, mengungkapkan banyak manfaat yang didspat warganya dari Program Rethinking Recycling ini.

“Terlebih adanya pendampingan teknis dan pemahaman tentang manajemen pengelolaan sampah yang terpilah berbasis sumber yang kelak menjadi bekal kami untuk melanjutkan program ini secara mandiri. Kami berharap, desa-desa lain di Bali juga bisa melakukan langkah serupa dan Delterra bisa ikut mendampingi,” tutur Suena.

Sementara itu, General Manager Indonesia Packaging Recovery Organizatin (IPRO), Zul Martini Indrawati, mengapresiasi Delterra dan Desa Kesiman Kertalangu yang telah membangun dan mengelola TPS3R melalui program Rethinking Recycling. Program pengelolaan sampah berbasis desa seperti TPS3R ini diharapkan dapat mengurangi timbulan sampah di TPA Suwung, yang sudah melebihi kapasitas.

“TPS3R Kesiman Kertalangu sebagai unit pengelolaan sampah di tingkat desa memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola sampah yang memerlukan proses cepat agar tidak terjadi dekomposisi sampah. Kami berharap penanganan sampah di TPS3R ini selesai di tingkat desa sehingga mengurangi sampah dibuang ke TPA,” kata Martini.

Menurut dia, pengelolaan sampah di TPS3R Kesiman Kertalangu ini dinilai berhasil karena pengelolaannya terdesentralisasi. Pemilahan dilakukan dari sumber dengan melibatkan peran serta masyarakat dan komunitas dalam pemilahan sampah hingga menerapkan mekanisme penjadwalan pengumpulan sampah.

Delterra berkomitmen untuk terus mengikuti perkembangan dari sistem dan siap memberikan konsultasi kepada desa sesuai kebutuhan. Saat ini program Rethinking Recycling sedang diterapkan di Kabupaten Badung, dengan harapan dapat memberikan layanan daur ulang dan pengelolaan sampah kepada 600 ribu orang dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Delterra merupakan organisasi non-profit yang bergerak di bidang lingkungan. Didirikan oleh McKinsey & Company, Delterra menggunakan pendekatan perubahan sistem dalam merancang dan mengembangkan ekosistem yang ada untuk kebaikan masyarakat dan planet bumi. Dengan mengembangkan solusi yang inovatif dan terukur, Delterra berupaya mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi di masyarakat.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: https://delterra.org dan temukan kami di LinkedIn & Instagram. (rls)