Jakarta (Penabali.com) – HIMKI mendorong anggotanya untuk memperluas jangkauan pasar dengan memanfaatkan platform digital. Data dari Statista menunjukkan pasar e-commerce furnitur dunia pada 2022 mencapai sekitar 28 miliar dolar AS. Diperkirakan sampai dengan 2030 nilainya akan mencapai 41 miliar dolar AS.
Dikutip dari Forbes, penjualan melalui e-commerce tahun ini diperkirakan meningkat 10,4 persen. Dari sisi industri furnitur, World Furniture Account Federation memproyeksikan potensi pasar furnitur bisa mencapai lebih dari 700 miliar dolar AS dengan pertumbuhan berkisar 6-10%.
“Para pelaku usaha furnitur dan kerajinan harus bisa memanfaatkan platform digital untuk mendukung promosi produk mereka. Platform digital bisa menjangkau buyers potensial dari seluruh dunia. Untuk pasar ekspor ini tentu akan sangat membantu promosi dan penjualan,” ujar Ketua Presidium HIMKI, Abdul Sobur.
HIMKI berharap pelaku industri furnitur dan kerajinan Indonesia bisa menjadi bagian dari potensi besar pasar furnitur global tersebut. Seperti diketahui, HIMKI saat ini telah memperluas target pasar ke emerging market seperti India, Timur Tengah, dan Afrika. Ini merupakan bagian dari upaya mencapai target nilai ekspor sebesar US5 miliar pada akhir 2024. Platform digital bisa menjadi salah satu pilihan untuk mempromosikan produk-produk furnitur Indonesia ke emerging market di atas.
Menurut Wakil Ketua HIMKI Bidang Promosi dan Pemasaran, Djudjuk Aryati, India dan Timur Tengah merupakan pasar yang sangat potensial untuk produk furnitur Indonesia.
“Sekitar 70 persen penduduk India adalah kaum milenial yang bisa kita sasar dan kita maintain sebagai buyers. Produk-produk kita punya keunikan sendiri yang bisa kita tawarkan kepada buyers potensial ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi pandemi dua tahun belakangan, memaksa Cina menerapkan kebijakan karantina, menjadi berkah bagi Indonesia karena banyak buyers yang beralih ke pasar Indonesia. Hal ini menjadi keuntungan yang perlu dipertahankan oleh pelaku industri furnitur dan kerajinan Indonesia.
Untuk mendukung HIMKI dalam mempromosikan IFEX, serta industri furnitur dan kerajinan Indonesia, Dyandra Promosido selaku penyelenggara juga telah melakukan beberapa kegiatan untuk menarik buyers internasional.
“Untuk mendukung promosi IFEX kami telah menjalin komunikasi dan kerjasama dengan KBRI, atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di beberapa negara, termasuk di emerging market. Kami berharap tahun ini akan semakin banyak buyers internasional baru yang hadir meramaikan gelaran IFEX,” ujar Project Manager IFEX 2023, Rizki Pahrudi.
Pelaksanaan IFEX memberi peluang besar bagi peserta untuk masuk dan memperkenalkan produk mereka ke emerging market. Terlebih tahun ini IFEX kembali menjadi bagian dari siklus pameran furnitur Asia (Asia Furniture Circle Show) dan memiliki potensi besar untuk menarik lebih banyak buyers internasional.
“Pada Asia circle ini buyers internasional umumnya sudah memiliki agenda untuk mengunjungi berbagai pameran furnitur di Asia, termasuk IFEX. Ini harus kita manfaatkan untuk menunjukkan produk terbaik kita yang tidak dimiliki negara lain. Kemudian follow-up bisa dilakukan melalui platform digital tadi,” ujar Abdul Sobur.
Informasi lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Indonesia International Furniture Expo 2023 dapat diakses melalui situs www.ifexindonesia.com. (rls)