Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry menegaskan akan terjadi kejutan di Pilkada Serentak tahun 2020 utamanya di tiga daerah yaitu Denpasar, Tabanan, dan Jembrana.
Dijelaskan, di tiga daerah tersebut persentase masyarakat yang belum menentukan pilihannya cukup tinggi. Penyebabnya terang Sugawa, kemungkinan ketidakpuasan masyarakat terhadap kepemimpinan pemerintahan sebelumnya atau yang dilakukan kandidat petahana.
“Eforia perubahan dari masyarakat sangat kuat, jadi mereka masih wait and see, ini mereka dalam posisi swing voter,” kata Sugawa Korry di Kantor Golkar Bali, Rabub(25/11/2020).
Dengan posisi suara mengambang yang cukup besar itu, maka Golkar Bali telah menyiapkan jurus rahasia untuk membuat kejutan-kejutan di Pilkada Jembrana dan Tabanan serta Pilwali Denpasar.
“Ini siklus sejarah 20 tahun, ini akan mempengaruhi pikiran masyarakat yang menginginkan adanya perubahan, tidak begini-begini saja,” ujar politisi senior Partai Golkar asal Desa Banyuatis Buleleng ini.
Gerakan arus perubahan oleh generasi muda juga sangat kuat terasa. Sugawa menyebut siklus 20 tahun ini akan membawa angin segar bagi pembangunan di Jembrana, Tabanan, dan Denpasar.
“Ada jurus rahasianya dan kami yakini akan terjadi kejutan besar nantinya,” sebut Sugawa.
Apalagi di Kota Denpasar. Paslon Ngurah Ambara dan Bagus Kertha Negara (Paket Amerta) yang diusung Golkar, Nasdem, dan Demokrat, jelas Sugawa, memiliki program-program unggulan yang sangat pro rakyat dan realistis.
Program unggulan tersebut diantaranya insentif kepada prajuru banjar Rp.30 juta per tahun, dana kreatifitas Sekeha Teruna Teruni (STT) Rp.25 juta per tahun, dana bantuan program PKK Rp.5 juta per tahun, bantuan kepada dadia Rp.5 juta per tahun dan pendidikan serta kesehatan gratis untuk pekerja non formal. (red)