Singaraja ( Penabali.com) – Sebagai bentuk nyata pengabdian sosial berbasis keumatan, Pusat Koordinasi Hindu Nusantara (Puskorhindunesia) Dewan Koordinator Daerah (Dekorda) Buleleng menggelar bakti sosial pelayanan kesehatan gratis di Desa Bebetin, Kecamatan Sawan. Kegiatan ini menyasar para sulinggih, pemangku, sarati, dan masyarakat umum, khususnya di lingkungan Griya Dekorda.
Ketua Dekorda Buleleng, Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah salah satu implementasi program kerja Puskor yang menekankan pada pelayanan tanpa pamrih kepada mereka yang setiap hari ngayah dan melayani umat.
“Kita sadar bahwa griya adalah sumber penerangan hidup umat. Maka sudah sepatutnya kita hadir untuk melayani mereka kembali, khususnya dalam aspek kesehatan. Inilah wujud rasa terima kasih dan keseimbangan yang ingin kita bangun,” ujarnya.
Menurut dr. Putra Sedana, dalam kegiatan ini, tim medis melayani berbagai keluhan kesehatan seperti tekanan darah tinggi, asam urat, gangguan lambung, dan masalah pernapasan. Masyarakat pun tampak antusias memanfaatkan layanan ini, yang juga dilengkapi dengan pemeriksaan langsung oleh tenaga medis profesional.
Ketua Dewan Koordinator Wilayah (Dekorwil) Puskorhindunesia Provinsi Bali, I Nyoman Marhendra, menyebut bahwa kegiatan sosial seperti ini sudah menjadi napas dari Puskor sejak awal berdiri.“Di provinsi kami mengembangkan program Sewaka Dharma Terpadu yang melibatkan lintas sektor kesehatan, pendidikan, dan yayasan sosial. Ini semua dikolaborasikan untuk menjangkau titik-titik masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Marhendra menegaskan bahwa Puskor bukan sekadar organisasi, melainkan gerakan karma kerja nyata untuk melayani umat tanpa pamrih. Ia menambahkan bahwa ke depannya, Dekorda di seluruh daerah akan meniru langkah Buleleng untuk masuk lebih dalam ke lini-lini masyarakat.
“Ini adalah konsep ngayah yang digerakkan dengan yadnya, tulus, dan ikhlas. Tanpa pamrih. Kami ingin Puskor menjadi pelayan umat sejati, dekat dengan masyarakat dan ikut menjaga keajegan Bali,” tambahnya.
Disisi lain, Sulingga dari Griya Padang Arum Sari Bebetin, Ida Pandita Mpu Dharma Wijaya, menyampaikan apresiasi mendalam atas pelayanan yang diberikan. Hal ini diharapkan bisa ditiru oleh elemen – elemen masyarakat lain yang ada di Bali.
“Kami sangat bersyukur. Ini sejalan dengan ajaran sastra — barang siapa menyayangi wanita dan ibu, para dewa akan senang. Kejujuran dan kesetiaan adalah kunci. Puskor telah melaksanakan dharma-nya dengan baik,” ujarnya. (ika)