QRIS Jadi Alat Transaksi Aman dan Handal Ditengah Pandemi Covid-19, KPw BI Bali: “Pengguna QRIS di Bali 84 ribu merchant”

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas University) mengadakan seminar online (Webinar) mengangkat tema “Cegah Covid-19 dengan Sistem Pembayaran Non Tunai Berbasis QRIS”, Sabtu (02/05/2020).

Setelah ditetapkan sebagai pendemi oleh WHO, penyebaran covid-19 terjadi sangat cepat dan masif di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Dalam rangka pencegahan penyebarannya, masyarakat dihimbau untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah yang berdampak pada pergeseran perilaku termasuk dalam melakukan transaksi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Relevan dengan hal tersebut, maka tujuan dari seminar webinar ini adalah untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat bahwa transaksi secara non tunai melalui QRIS dapat dilakukan dari manapun tanpa perlu kontak fisik antara pembeli dan pedagang baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dengan demikian, pola transaksi contactless melalui QRIS ini selain lebih cepat, mudah dan murah namun juga aman dan handal untuk digunakan ditengah pandemi covid-19.

Webinar dibuka sambutan Rektor Undiknas University Dr. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M., dilanjutkan keynote speech Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.

Foto: Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.

Trisno menyampaikan hingga 24 April 2020, jumlah merchant QRIS di Provinsi Bali tercatat sudah hampir 84 ribu merchant, meningkat lebih dari 3.000 merchant hanya dalam kurun waktu 2 minggu atau meningkat 229% dibandingkan dengan akhir tahun 2019.

Selain itu, transaksi yang dilakukan melalui QRIS pada periode Januari-Maret 2020 terus meningkat baik secara volume maupun nominal. Kedepannya dalam mendukung mitigasi risiko penyebaran covid-19, Bank Indonesia bersama-sama dengan stakeholders akan terus meningkatkan akseptansi QRIS secara tematik khususnya pada segmen yang diperbolehkan untuk tetap beroperasi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 seperti perdagangan ritel, sosial keagamaan, dan kesehatan yang didukung inovasi pendaftaran online, sosialisasi virtual dan perluasan fitur QRIS tanpa tatap muka.

Adapun webinar tersebut diisi pembicara Chief Excecutive Officer PT. Coco Digital Bali, I Gede Putu Rahman Desyantan yang membawakan materi “Strategi Coco Group Sebagai Perusahaan Ritel Dalam Menghadapi Covid-19″. Pembicara berikutnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dengan materi “Cegah Covid-19 dengan Transaksi Non Tunai Berbasis QIRS”, dan narasumber dari Undiknas University yang membawakan materi “Mempopulerkan Sistem Pembayaran Non Tunai Melalui Pendidikan Keuangan”.

Kendati dilakukan secara online, ternyata mendapatkan respon positif lebih dari 200 peserta terdiri dari mahasiswa dan civitas akademisi. Webinar tersebut tentunya dilengkapi dengan sesi interaktif tanya jawab baik secara langsung maupun via chat dan kuis berhadiah yang diikuti antusias seluruh peserta. (red)