“Dana Desa Beri Efek Domino”
Sejak digulirkan tahun 2015, dana desa di era Pemerintahan Jokowi telah memberi andil besar terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi di pedesaan terutama di bidang infrastruktur. Pada suatu kesempatan, Presiden Jokowi pernah mengatakan bahwa dengan membangun infrastruktur di desa, itu artinya pemerintah sedang membangun pondasi negara.
“Dana desa telah memberi efek domino dalam mendorong kamajuan desa dengan menggerakkan berbagai potensi yang ada. Sebab setiap pembangunan di desa akan memprioritaskan sumber daya setempat,” ucap anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, di Denpasar, Senin (24/12).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan dapil Bali ini menjelaskan, dana desa merupakan dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa. Dana desa ini juga merupakan substansi dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dimana pemerintah mengalokasikan dana desa melalui mekanisme transfer kepada Kabupaten/Kota melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota yang kemudian digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan.
Melihat dampak positif dari dana desa tersebut, politisi PDI Perjuangan dari Desa Peguyangan Denpasar ini optimis dana desa akan terus ditingkatkan. Apalagi di era kepemimpinan Presiden Jokowi, kucuran dana desa yang telah digulirkan sejak tahun 2015 terus mengalami peningkatan signifikan.
“Ini bukti keseriusan Presiden Jokowi membangun Indonesia dari pinggiran, dari desa”, tegasnya.
Rai Wirajaya juga meyakini dana desa akan terus naik jika Presiden Jokowi kembali terpilih pada Pilpres tahun 2019. “Saya bahkan yakin tiap desa bisa mendapatkan alokasi dana hingga Rp 2 miliar,” ucapnya optimis.
Tujuan pemerintahan Presiden Jokowi memberikan dana desa pada prinsipnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa sehingga sejak tiga tahun sudah dana desa digulirkan, terbukti mampu menggeliatkan perekonomian desa dan memberikan efek domino.
“Tentu perekonomian desa akan semakin maju, begitu juga kualitas sumber daya manusianya,” ujar Rai Wirajaya yang pada Pileg 2019 kembali maju menjadi caleg petahana DPR RI dari PDI Perjuangan.
Dana desa harap politisi yang dikenal merakyat ini, akan memberikan manfaat untuk peningkatan kegiatan membangun ekonomi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sehingga ekonomi pedesaan akan semakin menggeliat dan dapat mengurangi pengangguran serta kemiskinan di Bali.
Disisi lain, agar dana desa bisa tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat manfaat, pengawasan penggunaannya juga harus dilakukan secara ketat bersama seluruh stakeholder terkait. “Dengan pengawasan melekat semua komponen, kami harapkan potensi penyimpangan dana desa bisa diminimalkan. Jangan sampai ada korupsi di desa,” tandas Rai Wirajaya.
Berdasarkan data dari Kemendes, jumlah dana desa dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tahun 2015, pemerintah menganggarkan Rp 20,76 triliun dana yang digelontorkan ke desa-desa. Di tahun 2016, jumlah dana meningkat sebesar Rp 46,9 triliun, dan pada tahun 2017 naik lagi menjadi Rp 60 triliun. Angka Rp 60 triliun kembali dikucurkan pada 2018 ditambah skema pembangunan desa dengan program Padat Karya, sehingga setiap desa rata-rata menerima Rp 800 juta lebih anggaran dana desa.
Selain jumlah dana yang terus meningkat, jumlah desa penerima dana desa dari tahun ke tahun juga terus bertambah. Di tahun 2015 jumlah desa di Indonesia sebanyak 74.054 desa. Di tahun 2016 jumlah desa bertambah menjadi 74.754 desa. Pada tahun 2017 naik lagi menjadi 74.910 desa. Kemudian di tahun 2018 menjadi 74.950 desa.
Pada tahun 2019, anggaran dana desa akan kembali naik menjadi lebih dari Rp 70 triliun, sehingga setiap desa diproyeksikan mendapat kucuran dana desa hampir Rp 1 miliar. Presiden Jokowi pun menginstruksikan mulai 2019 pemanfaatan dana desa agar sudah mulai difokuskan untuk membangun dan meningkatkan kualitas SDM di desa.
Dengan jumlah anggaran dan jumlah desa yang terus meningkat, maka Rai Wirajaya meyakini dana desa akan mampu menggerakkan perekonomian desa dan memberi kontribusi sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. (red)