Categories Berita Denpasar

“Rare Angon” Sadar Bahaya Bermain Layangan Dekat Jaringan Listrik, PLN Sebut Gangguan Listrik Akibat Layangan Turun 61%

Denpasar (Penabali.com) – PLN Bali terus intens melakukan sosialisasi terhadap bahaya bermain layang-layang dekat jaringan listrik. Selain membahayakan “rare angon” (penggemar dan pemain layangan, red) juga berakibat terganggunya jaringan listrik.

“Jika layang-layang yang dimainkan menimpa jaringan listrik, dapat menyebabkan gangguan padam listrik, ini merugikan banyak pihak,” jelas Manager Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya di Denpasar, Sabtu (14/08/2021).

Guna mengedukasi para “rare angon” agar bermain layangan di tempat terbuka yang aman seperti lapangan ataupun tepi pantai, PLN telah menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat, tokoh masyarakat, pemuka agama, dan tokoh pemuda agar bermain layang-layang secara aman yang jauh dari jaringan listrik.

Cara ini menurut Arya sangat efektif. Terbukti dengan cara pendekatan informatif ini mampu menekan angka gangguan listrik akibat layang-layang hingga 61% jika dibandingkan dengan tahun 2020.

“Tentu tidak hanya sosialisasi, di sisi teknis kami pun tetap melakukan patrol rutin dan memetakan lokasi-lokasi yang rawan terhadap gangguan layang-layang. Dari hasil pemetaan tadi kami merekonduktoring beberapa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) kami yang dianggap rawan dengan penggantian jaringan yang sebelumnya berjejer 3 di atas menjadi kabel terpilin sehingga menjadi lebih kuat terhadap gangguan layangan karena memiliki kemampuan isolasi atau ketahanan terhadap gangguan dari luar yang lebih baik,” beber Arya.

Made Arya juga selalu mengingatkan masyarakat untuk proaktif melaporkan jika menemukan layang-layang yang tersangkut di jaringan PLN.

“Pelaporan dapat dilakukan melalui aplikasi New PLN Mobile atau melalui contact center PLN 123,” tutupnya. (rls)