RPHU Tabanan Diresmikan, Sediakan Pangan Unggas “ASUH”

Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr. drh. I Ketut Diarmita, MP., meresmikan pengoperasian Charoen Pokphand Indonesia sebagai Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) ke-6 di Banjar Tireman, Desa Bengkel Sari, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan. Hingga saat ini, jumlah RPHU yang telah dimiliki CPI sebanyak 6 unit antara lain di Medan Sumatra Utara, Serang Banten, Bandung Jawa Barat, Salatiga Jawa Tengah, dan Mojokerto Jawa Timur, termasuk yang baru diresmikan di Bali.

“Keberadaan RPHU dengan persyaratan teknis yang memadai menjadi hal penting dalam penyediaan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) sehingga pangan asal hewan yang dikonsumsi oleh masyarakat terjamin keamanannya,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Made Mardiana, mengatakan dengan dibangunbya Rumah Potong Hewan Unggas (RPUH) ini diharapkan dapat menyiapkan ayam ASUH, juga akan dapat memotivasi peningkatan produksi ternak ayam di Bali yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat Bali.

“Kebutuhan daging ayam di Bali mencapai 10,82 kg per kapita/tahun di tahun 2018 dan diperkirakan akan terus naik. Untuk itu harus dibarengi dengan pertumbuhan peternakan ayam dan instrument pendukungnya seperti RPHU yang representatif. RPUH ini saya harapkan dapat memotivasi peningkatan produksi ternak ayam di Bali,” ucap Mardiana membacakan sambutan Gubernur Koster.

Sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali , pangan merupakan salah satu program prioritas Pemprov Bali sehingga merupakan program pembangunan yang dipolakan dan diintegrasikan mulai dari hulu sampai hilir. Hal ini didukung dengan terbitnya Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali dimana didalamnya termasuk produk peternakan, maka toko swalayan, hotel, restoran, dan katering wajib mengutamakan pemanfaatan produk peternakan lokal Bali paling sedikit 30% dari kebutuhan.

Charoen Pokphand Indonesia (CPI) sebagai bagian dari dunia usaha perunggasan, selain memiliki Breeding Farm, Hatchery dan Pabrik Pakan, juga ikut mendukung pengembangan usaha di hilir yaitu dengan mendirikan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) dan rantai dinginnya serta pabrik pengolahan daging ayam di beberapa tempat di Indonesia, yang hasilnya sudah di ekspor ke beberapa negara seperti Timor Leste, Papua Nugini, dan Jepang.

Sampai dengan akhir tahun 2019 CPI akan memiliki total 11 RPHU dengan kapasitas potong 455.000 ekor per hari, dan pada akhir kwartal 4 pada tahun 2020 CPI punya target 17 RPHU sesuai yang telah direncanakan dengan kapasitas potong sebesar 765.000 ekor per hari.

RPHU milik CPI ke-6 di Bali ini dioperasikan dengan kapasitas produksi sebesar 2.000 ekor per jam dengan menjalankan 1 shift selama 7 jam. Seiring dengan peningkatan kebutuhan, produksi dapat ditingkatkan hingga 28.000 ekor per hari selama 14 jam. RPHU ini memiliki fasilitas pendingin (Cold Storage) dengan kapasitas 45 ton untuk ayam segar (Fresh Chilled), 50 ton untuk ayam beku, dan 50 ton untuk Food Process Product.

Presiden Direktur CPI, Thomas Effendy berharap, kehadiran RPHU ini dapat membantu menunjang tuntutan kebutuhan dahing ayam yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) di Bali sebagai daerah tujuan wisata internasional.

“Kami berkomitmen untuk tidak berhenti sampai di RPHU saja, akan tetapi kami terus kembangkan sampai dengan tahap pendistribusian ke konsumen melalui gerai-gerai Prima Freshmart yang sampai akhir tahun 2019 ini akan dibuka kurang lebih 600 gerai sehingga konsumen dapat langsung menikmati ayam beku ASUH yang telah diproses oleh RPHU kami dengan harga terjangkau,” jelasnya. (red)