Singaraja ( Penabali.com) – Pasca dilaporkan rusak sejak awal tahun 2019 lalu, tiga ruangan kelas di Sekolah Dasar Negeri 6 Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng nampaknya belum juga diperbaiki. Pihak sekolah hingga kini masih menunggu realisasi perehaban atap yang dijanjikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng di Anggaran perubahan tahun ini.
Ditemui Selasa ( 17/10 ), Kepala Sekolah SDN 6 Bondalem Gede Gunarsajana menjelaskan kondisi sekolahnya memang sudah tidak bisa dipakai lagi. Bahkan sejak kondisi tiga ruang kelas itu rusak parah, pihaknya terpaksa memakai aula sekolah untuk kegiatan belajar mengajar. “kondisi ini sudah dilaporkan, bahkan sudah dicek langsung oleh Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, infonya akan ditangani pada anggaran perubahan tahun ini,”terangnya.
Hingga kini pihak sekolah masih menunggu kepastian dari Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk merealisasikan bantuan yang dijanjikan. Hanya saja Gunarsajana berharap, agar penanganan ruang kelas ini segera dikerjakan. Sehingga para siswa bisa nyaman untuk belajar dan tidak menimbulkan korban jiwa. “Kami sudah membatasi aktifitas di tiga ruangan kelas itu. Bahkan kegiatan proses belajar mengajar sudah kita pindah ke aula,”pungkasnya.
Selain kondisi tiga ruang kelas yang rusak parah, Gunarsajana juga menduga, hal serupa juga terjadi di kelas lainnya, meliputi kelas II, Kelas V dan kelas VI yang terletak di sebelah utaranya. Pasalnya kondisi atap di tiga ruang kelas itu juga melengkung.
“Ini ruang kelas lainnya juga saya takutkan seperti itu. Pasalnya atapnya sudah melengkung, ditambahkan lagi kayu – kayunya juga sudah lapuk akibat dimakan rayap,”tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Kabupaten Buleleng I Made Astika mengungkapkan, perehaban sejumlah ruang kelas di SDN 6 Desa Bondalem akan digarap di tahun Anggaran Perubahan ini. Hanya saja saat ini perehaban baru dilakukan pada bagian atap gedung.
Astika menambahkan,perehaban di tahun anggaran ini hanya khusus untuk ruang kelas bagian utara yang kondisinya rusak ringan. Sedangkan khusus untul tiga kelas yang mengalami kerusakan berat,sudah masuk program prioritas di tahun 2024 mendatang.
“Ini di anggaran perubahan akan digarap dalam waktu dekat ini. Sesuai dengan petunjuk pimpinan, kita akan rehab bagian atasnya agar para siswa bisa belajar nyaman,”terangnya.
Astika pun memperkirakan anggaran khusus untuk rehab atas yang mengalami kerusakan ringan di estimasikan sebesar Rp. 175 juta rupiah. “Ruangan yang rusak berat saat ini masuk program prioritas di tahun 2024 mendatang,” tutupnya. ( yud )