Kuta (Penabali.com) – Merealisasikan program tahunan untuk menyediakan kebutuhan uang layak edar kepada masyarakat, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri dan libur panjang, dengan mengusung slogan “Bersih-Bersih Uang Lusuh” (Bersiul), Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menggelar kegiatan bertajuk “Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri” (Serambi) Tahun 2024, yang dipusatkan di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Selasa (26/3/2024),
Dipilihnya Pantai Kuta sebagai lokasi kegiatan, karena merupakan destinasi wisata favorit saat liburan, sehingga ketersediaan uang layak edar tersebut menjadi hal yang sangat penting. Bahkan, antusiasme masyarakat sangat tinggi, di mana jumlah penukar mencapai ratusan orang dan uang yang ditukarkan mencapai lebih dari Rp500 juta.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menyampaikan,
kegiatan ini merupakan salah satu tugas BI dibidang sistem pembayaran, yaitu untuk menjamin ketersediaan uang yang beredar di masyarakat dalam jumlah cukup, pecahan sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar dengan tetap memperhatikan kebijakan non tunai.
Bekerjasama dengan perbankan di Bali, BI membuka layanan penukaran uang di 208 titik, sekaligus melakukan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Diperkirakan kebutuhan uang mencapai Rp3,27 triliun dalam berbagai pecahan atau meningkat 1,6%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp3,22 triliun.
Menurutnya, pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali tumbuh 5,71% (yoy) dan diperkirakan akan terus tumbuh antara 5,0% – 5,8% di 2024. Di mana, sektor pariwisata merupakan motor penggerak utama ekonomi di Bali (akomodasi dan makan/minum, transportasi, perdagangan dan konstruksi).
Oleh sebab itu, dukungan masyarakat di sekitar Pantai Kuta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali harus terus dijaga dan dipelihara bersama. “Terima kasih kepada Bendesa Adat Kuta dan pihak terkait lainnya yang telah membantu melayani penukaran uang bagi masyarakat di Pantai Kuta,” ujar Erwin, seraya menuturkan, pihaknya juga menyelenggarakan edukasi CBP Rupiah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memelihara uang Rupiah serta mengenali ciri-ciri keasliannya sebagai simbol kedaulatan.
Juga menyosialisasikan penggunaan QRIS, sebagai alternatif pembayaran secara digital, sehingga transaksi menjadi lebih cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Diharapkan, melalui sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak dalam menjaga CBP Rupiah bisa terus ditingkatkan, agar sektor pariwisata terus menguat, mengingat kontribusi ekonomi yang dihasilkan oleh sektor pariwisata ini menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bali. (om)