Categories Bali Buleleng Pendidikan

Sarjana Pertanian Didorong Inovatif Untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Buleleng (Penabali.com) – Sarjana pertanian memiliki peran strategis dalam mendukung upaya ketahanan pangan, terutama di era globalisasi yang penuh tantangan. Dengan isu perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan keterbatasan sumber daya alam, inovasi di sektor pertanian menjadi kunci untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas.

Pernyataan ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa, Prof. Dr. Ir. Luh Suriati, M.Si., dalam kegiatan Gema Ilmiah Sosial yang diadakan di Agro Pudak Lestari, Desa Pancasari, Buleleng, Kamis (12/12/2024).

“Presiden Prabowo telah menjadikan ketahanan pangan sebagai prioritas utama untuk keberlanjutan negara. Untuk itu, dibutuhkan kontribusi aktif dari para sarjana pertanian dalam menciptakan inovasi yang mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor ini,” ujar Suriati.

Menurut Suriati, inovasi tidak hanya terbatas pada penerapan teknologi canggih, tetapi juga mencakup pendekatan holistik yang berkelanjutan. Praktik seperti penggunaan pupuk organik, pengelolaan air yang efisien, dan pengendalian hama secara alami menjadi solusi yang dapat mendukung keberlanjutan sektor pertanian.

Selain itu, ia menekankan pentingnya penelitian dan pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim. “Kondisi cuaca ekstrem seperti kekeringan dan banjir menjadi tantangan besar. Kita harus menciptakan varietas tanaman yang mampu bertahan dalam situasi tersebut agar produktivitas tetap terjaga,” jelasnya.

Suriati juga menyerukan perlunya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat. “Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Akademisi berperan dalam penelitian, pemerintah mendukung melalui kebijakan yang tepat, dan masyarakat mengadopsi praktik pertanian yang baik,” tambahnya.

Kegiatan Gema Ilmiah Sosial ini menjadi ajang diskusi antara peserta mengenai inovasi di lapangan. Para peserta berbagi pengalaman dalam menciptakan solusi inovatif untuk berbagai permasalahan di sektor pertanian.

Sekretaris Desa Pancasari, I Gusti Ngurah Agung Made Darma Susila, menyampaikan bahwa meskipun desa telah berstatus mandiri, tantangan di sektor industri pertanian masih banyak. “Kami berharap mahasiswa yang turun ke lapangan dapat membantu mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi yang konkret,” ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah bagi sarjana pertanian untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan. “Mari manfaatkan pengetahuan dan keterampilan kita untuk menciptakan perubahan positif, demi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” ajak Suriati.

Melalui semangat kolaborasi dan inovasi, berbagai tantangan di sektor pertanian diharapkan dapat diatasi, mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia. (rls)