Badung (Penabali.com) – Sejumlah wartawan senior menyayangkan oknum Paspampres Wakil Presiden yang mengatakan wartawan hanya bermodalkan Hp dalam peliputan.
Berawal dari ucapan salah seorang oknum Paspamres Staf Pengamanan Wakil Presiden Ma’aruf Amin usai Wakil Presiden menutup acara Rapimnas KADIN Indonesia 2021 dan hendak melakukan jumpa pers dengan sejumlah wartawan yang meliput dalam Rapimnas Kadin di BNDCC Nusa Dua, Badung, Sabtu (4/12/2021).
Awalnya, oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres sesuai ID cardnya bernama Kapten CPM Masrian itu, menegur sejumlah wartawan yang hendak bersiap meliput jumpa pers Wapres di depan Nusa Dua Hall BNDCC.
“Ini dari mana kok wartawan hanya modal HP,” ucapnya sangar dengan nada serius dan muka seolah tak suka kepada sejumlah wartawan yang setia menunggu pernyataan Wapres Ma’aruf Amin.
Pertanyaan oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres yang tak mengenakkan dan melukai perasaan sejumlah wartawan itu pun akhirnya langsung dijawab Bayu Sutiyono sebagai salah satu panitia yang mengurus media dalam peliputan Rapimnas Kadin di Nusa Dua.
Bayu Setiono yang sebelumnya dikenal sebagai presenter SCTV yang kemudian pindah ke Kompas TV itu menjelaskan kepada oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres tersebut bahwa sejumlah wartawan media online dan media televisi serta koran itu memang diundang dalam Rapimnas Kadin.
Namun sayang, niat baik Bayu menerangkan dengan baik itu justru dianggap angin lalu oleh oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres yang seolah tidak mau tahu tersebut. Sejumlah wartawan yang hadir pun menjawab kepada oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres bahwa jaman sekarang serba praktis sehingga HP salah modal utama media saat ini, apalagi media online.
“Iya tapi wartawan kok modal HP itu lho,” ledek oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres sambil senyum merendahkan seraya pergi tanpa rasa bersalah meninggalkan kerumuman wartawan yang meliput.
Sejumlah wartawan yang merasa dilecehkan dan tersinggung tampak geram atas ucapan tak santun seolah tak menghargai profesi wartawan itu, masih menahan amarahnya tidak meladeni oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres lantaran menghormati acara Rapimnas Kadin dan Wakil Presiden Ma’aruf Amin mau memberikan pernyataan.
Sejumlah wartawan yang merasa profesinya tak dihargai itu berharap agar oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres yang bersikap tidak santun dan berkata tak sopan kepada sejumlah wartawan itu ditegur dan dididik oleh atasannya dan kedepan tidak mendampingi Wapres lagi agar tidak mencoreng nama baik institusi Paspampres dan bisa menjaga wibawa Wapres.
“Kita awalnya ndak mau ladeni meski dia melecehkan profesi jurnalis karena kita ndak mau ribut saat Wakil Presiden Ma’aruf Amin mau bicara. Kalau bercanda sih nggak apa-apa, ini dia serius dan dua kali lagi ngomong melecehkan wartawan,” ucap Ida Bagus Alit Sumerta, yang sebelumnya dikenal wartawan senior dan redaktur Bali Post yang pensiun dan kini mengelola media online tersebut.
Pernyataan Ida Bagus Alit Sumerta yang akrab disapa Gus Alit itu pun diamini sejumlah wartawan lainnya yang hadir. Saifullah, wartawan Metro TV perwakilan Bali sangat menyayangkan ucapan tak elok dan kurang santun oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres tersebut.
“Memalukan sekali setingkat Paspamres cara berpikir dan ngomongnya begitu. Kasian sekelas Paspampres kok ngomongnya gitu,” kata wartawan yang akrab disapa Iful ini.
“Orang punya pekerjaan jelas dan dilindungi undang-undang saja dilecehkan, apalagi pengemis dan rakyat kecil bisa dimaki-maki dan dilempar botol sama dia,” imbuh Iful.
Sementara, Joko Mulyono salah satu wartawan senior dan redaktur Koran Bali Tribune juga menyayangkan ucapan tak sopan dam melecehkan wartawan oleh seorang oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres tersebut.
“Saya selaku Pemred Baliberkarya mendukung viralkan saja biar diberi pelajaran dan didik atasannya,” ujar Joko yang merasa tersinggung ucapan oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres.
Joko menilai ucapan tak sopan dan melecehkan wartawan ini seolah oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres tak berpendidikan.
“Kayak orang ndak sekolah saja. Tidak tahu perkembangan jaman. Orang sudah masuk ke ruang acara berarti khan sudah terverifikasi. Harusnya dia paham, media tembus dan lolos acara R1 dan R2 berati khan lolos uji,” tegasnya kesal. (rls)