Buleleng (Penabali.com) – Tahun 2022, sejumlah desa di Kabupaten Buleleng telah mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) untuk bulan Januari sampai Februari 2022.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Nyoman Agus Jaya Sumpena, Rabu (16/2/2022), membenarkan penyaluran BLTDD telah dilakukan sejak Sabtu lalu.
“Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 190/PMK.07/2021 tentang pengelolaan dana desa, disebutkan desa wajib mengalokasikan minimal 40 persen dari pagu Dana Desa yang diterima untuk jaring pengaman sosial dampak ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19 yang dituangkan dalam APBDes. Dari laporan, sebanyak 20 desa hari ini menyalurkan BLTDD dan akan berlanjut desa-desa yang lain,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan Jaya Sumpena, dari 129 desa yang ada di Kabupaten Buleleng, Dana Desa total sebanyak Rp.126.128.286.000. Sedangkan untuk alokasi BLTDD total Rp..52.128.000 dari 1.868 keluarga penerima manfaat (KPM) yang masing-masing mendapat sebanyak Rp.300.000 per bulan per KPM.
“KPM ini tentunya sesuai kriteria dan telah melalui proses musyawarah desa melibatkan BPD, perangkat desa, tokoh adat dan stakeholder lainnya yang dituangkan dalam peraturan desa atau perdes,” terangnya.
Sementara itu Perbekel Jinengdalem, Ketut Mas Budarma, disela penyaluran BLTDD mengatakan Desa Jinengdalem mengalokasikan Dana Desa untuk BLTDD sebanyak 40,2% atau Rp.370.800.000 dari total Dana Desa yang diterima sebanyak Rp.922.682.000.
“Hasil musyawarah desa, sebanyak 103 KPM yang dianggarkan untuk BLTDD ini, memperoleh Rp.300.000 per bulan selama setahun,” jelasnya.
Untuk mencegah potensi kerumunan ditengah pandemi Covid-19, pihaknya mengatur penyaluran bantuan sesuai jadwal per masing-masing banjar dinas.
”Dari 5 banjar dinas yang ada, kami atur waktunya, wajib menggunakan masker dan mengatur jarak. Sebanyak 25 KPM kategori disabilitas dan sakit dibawakan oleh kelian dusun ke rumahnya dalam penerimaan BLTDD. Ini merupakan wujud pelayanan kami bagi KPM yang tidak bisa datang ke kantor desa,” tambahnya.
Agar bantuan ini lebih tepat sasaran dan tepat fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan pokok, pihak Pemdes bekerjasama dengan Bumdes Jinengdalem menyediakan paket sembako seharga Rp.100.000.
“Kami harapkan setiap penerima dapat membeli sembako sebagai kebutuhan pokoknya. Sehingga apa yang menjadi tujuan bantuan ini dapat tepat sasaran dan bermanfaat,” pungkasnya. (rls)