Categories Badung Inovasi

Semangat Tak Kunjung Padam, Danone-AQUA Berkomitmen Bangun Ekosistem Ekonomi Sirkular

Badung (Penabali.com) – Pada Senin 29 Agustus 2022, Michael S. Regan sebagai Administrator Environmental Protection Agency Amerika Serikat dan Jeffery P. Cohen Mission selaku Director USAID di Indonesia, mengunjungi fasilitas pengolahan sampah terintegrasi di Bali yang menerapkan konsep ‘zero waste to landfill’ TPST Samtaku Jimbaran.

Para pimpinan tersebut mengunjungi fasilitas TPST untuk menyaksikan secara langsung bagaimana Bali secara serius menangani tantangan dalam manajemen sampah solid atau padat dan pembuangan akhir sampah di Pulau Bali.

Rombongan didampingi I Wayan Puja, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Badung, perwakilan PT. Reciki Mantap Jaya sebagai operator TPST Samtaku beserta perusahaan sektor swasta, Danone-AQUA Indonesia. Danone-AQUA telah berinvestasi dalam fasilitas pengolahan sampah di Bali yang bekerjasama dengan berbagai NGO dan mitra seperti PT. Reciki untuk mengedukasi komunitas dan pemuda. Danone-AQUA juga berkomitmen untuk menggunakan kemasan plastik daur ulang yang salah satunya dipasok PT. Reciki.

“Pemerintah Kabupaten Badung merasa sangat terbantu dengan adanya kolaborasi pemerintah dan sektor swasta dalam menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Badung. Kami memahami bahwa peran masyarakat dan komunitas juga sama pentingnya dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab untuk menuju Badung bersih,” ucap I Wayan Puja.

Pendiri dan CEO PT. Reciki Solusi Indonesia, PT. Reciki Mantap Jaya, Bhima Aries Diyanto, turut menambahkan.

“Kami sangat bahagia dengan kunjungan kali ini, sehingga dapat menunjukkan kepada kelompok kerja G20 bidang lingkungan dan iklim, akan contoh dari sistem operasional dengan standar emas bagaimana memberikan solusi transformasi untuk meningkatkan penanganan sampah yang rumit di Pulau Bali, terutama terkait dengan rencana Pemerintah Provinsi Bali yang akan menutup lokasi pembuangan sampah akhir di akhir bulan Oktober tahun ini,” ungkapnya.

“Kami berbagi informasi kepada rombongan, bagaimana TPST Samtaku dapat membantu mengolah dan mencegah sampah plastik mengotori laut dengan mengubahnya menjadi produk yang menguntungkan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Bhima menambahkan, tujuan dari kunjungan ini adalah berbagi kepada para anggota kelompok kerja akan realita pengumpulan sampah dan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk memastikan investasi yang telah dilakukannya melalui membangun fasilitas-fasilitas TPST dan TPS3R di seluruh Pulau Bali dapat benar-benar efektif serta memberikan hasil yang diharapkan.

Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, mengatakan Danone-AQUA percaya akan pentingnya memastikan berjalannya ekosistem ekonomi sirkular, salah satunya dengan upaya pihaknya melalui gerakan #BijakBerplastik. Sebagian besar kemasan botol Danone-AQUA juga telah menggunakan hingga 25% materi plastik PET daur ulang.

“Target jangka panjang kami adalah terus berinovasi dalam menciptakan semua kemasan produk yang terbuat dari 100% plastik daur ulang, hal ini juga dibarengi dengan upaya kami dalam edukasi pada masyarakat,” ujar Karyanto.

Karyanto menambahkan, kemitraan antara Reciki dan Danone-AQUA akan membantu perluasan upaya pengumpulan dan infrastruktur daur ulang, meningkatkan kapasitas untuk pengolahan sampah padat, mobilisasi dan pemberdayaan sektor pengolahan sampah informal yang penting untuk memastikan keberhasilan manajemen sampah yang benar-benar efektif.

Bhima juga mengatakan hal senada. Menurutnya, TPST Samtaku dirancang untuk mengolah 120 ton sampah padat setiap harinya, baik organik dan non-organik. Pemerintah Provinsi Bali perlu melaksanakan peraturan yang ada terkait pembuangan sampah; meningkatkan program edukasi yang konsisten di sekolah-sekolah dan rumah tangga akan pentingnya pemisahan sampah serta bagaimana dampak dari membuang sampah sembarangan. Hal ini dapat dilakukan dengan berkolaborasi dan mendukung upaya yang telah dilakukan berbagai NGO. Lebih dari itu, diperlukannya dukungan bagi pemimpin di tingkat desa.

Bhima kembali menambahkan, sektor swasta membutuhkan keterlibatan yang lebih baik lagi, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu atau dua perusahaan, seperti Danone-AQUA yang telah berinvestasi sejak lama dalam pembangunan infrastruktur pengolahan sampah sebelum mendirikan TPST ini, yakni dua fasilitas terintegrasi lainnya di Bali, namun juga komitmen jangka panjang perusahaan dalam mengedukasi masyarakat.

TPST Samtaku Jimbaran beroperasi sejak September 2021 dibawah manajemen dan pengoperasian oleh PT. Reciki dengan dukungan finansial dari Danone-AQUA.

Gerakan #BijakBerplastik oleh Danone-AQUA sendiri, berfokus pada tiga pilar utama, dimulai dengan membangun ekosistem pengumpulan sampah plastik dan edukasi kepada konsumen untuk lebih bijak saat membuang sampah kemasan plastik. Danone-AQUA bekerja sama dengan berbagai NGO yang bergerak di lingkungan hidup untuk mengedukasi masyarakat terutama pelajar dengan menggunakan buku modul SAMTAKU (Sampahku Tanggung Jawabku). Salah satu pilar penting dalam #BijakBerplastik adalah melalui inovasi kemasan, saat ini Danone-AQUA telah meluncurkan beberapa produk dengan kemasan 100% dari materi plastik PET daur ulang dan beberapa kemasan lainnya mengandung 25% materi plastik PET daur ulang.

Investasi Danone-AQUA merupakan bagian dari komitmen untuk membangun ekosistem ekonomi sirkular yang kuat di Bali dan Indonesia. TPST ini, beserta berbagai lini upaya yang telah dilakukan di Indonesia oleh Danone-AQUA, memperkuat visi perusahaan ‘One Planet One Health’, menggerakkan komitmen perusahaan dalam ekosistem air dan karbon yang sirkular.

Menurut Karyanto Wibowo, komitmen Danone-AQUA lebih dari sekedar upaya “halus” seperti edukasi, namun perusahaan juga berkomitmen untuk memperkuat model bisnis sirkular melalui kemasan galon yang dapat dipakai kembali, yang saat ini menguasai lebih dari 70% bisnis Danone-AQUA. (rls)