Badung (Penabali.com) – Kebutuhan cabai di Kabupaten Badung rata-rata sekitar 1.200 ton per tahun. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, Jumat (31/3/2023), di Badung menyebutkan kebutuhan cabai cukup tinggi disebabkan Kabupaten Badung merupakan daerah pariwisata yang memang banyak didatangi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Selain itu, jika dilihat dari segi produksi cabai di Kabupaten Badung rata-rata mencapai 300 sampai 400 ton setiap tahunnya.
“Jadi memang peluang pasar cabai masih cukup terbuka lebar,” jelasnya.
Dirinya mengatakan, dalam rangka mendorong petani meningkatkan budi daya cabai, Dinas Pertanian Kabupaten Badung telah merancang beberapa program mulai dari program pengembangan cabai, denkol cabai, hingga kampung cabai.
“Dengan demikian kita berharap bisa menyiapkan kebutuhan cabai terutama pada saat harga cabai sedang meningkat,” ujarnya.
Dirinya menyebutkan, setiap tahun rata-rata luas tanam cabai di Badung sekitar 60 sampai 80 hektar tetapi kalau untuk memenuhi kebutuhan cabai 1.200 ton.
“Setidaknya harus punya sekitar 170 hektar setiap tahun di Badung,” pungkasnya.
Dirinya menambahkan, adapun kendala dengan komuniti lain karena memang keterbatasan lahan, di satu sisi harus menjaga produksi beras agar tetap dapat menjaga dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan di sisi lainnya ada komuniti lain yang juga perlu dikembangkan.
“Disinilah pentingnya kerjasama antar daerah ketika kita di Badung kekurangan cabai mungkin kita bisa kerjasamakan dengan daerah yang memiliki cabai tinggi seperti Klungkung, Buleleng, dan sebagainya, kira-kira seperti itu langkahnya,” tutup Wijana. (red)