(Penabali.com) – Presiden Joko Widodo mengungkapkan dua harapannya dengan adanya hilirisasi timah. Jokowi menyampaikan, dengan adanya hilirisasi akan menambah nilai dari bahan raw material.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat meninjau smelter baru yang dimiliki PT Timah Tbk. Jokowi memastikan, keseriusan pemerintah untuk hilirisasi akan berdampak pada masyarakat.
“Ya nilai tambah di dalam negeri akan semakin banyak dan membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya,” ungkap Jokowi dilihat dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Jumat (21/10/2022).
Jokowi menyebut hilirisasi timah merupakan rangkaian dari upaya hilirisasi oleh pemerintah. Menurut dia, nikel sudah diputuskan, sedangkan timah dan lainnya akan menyusul untuk dihilirisasi.
“Nikel sudah, timah, bauksit, jadi semuanya akan saya ikuti. Dan ini nanti akan selesai November, dan kita harapkan pergerakan hilirisasi di timah akan segera mengikuti seperti yang kita lakukan di nikel,” ungkap Jokowi.
Mantan Walikota Solo ini menuturkan, untuk hilirisasi total timah masih dalam pertimbangan. Semua masih dalam hitung-hitungan keuntungan yang didapatkan oleh Indonesia.
“Sehingga nanti semuanya berjalan dengan baik, tidak ada yang dirugikan. Tetapi bahwa sekali lagi hilirisasi, (ekspor) bahan-bahan tambang (mentah) itu memang harus kita hentikan dan semuanya masuk ke industrial downstreaming, semuanya masuk ke hilirisasi, karena nilai tambahnya ada di situ added value-nya ada di situ,” jelas Jokowi.
Jokowi memastikan jika hitungannya sudah selesai, akan segera diumumkan untuk penghentian ekspor timah. Menurut Jokowi bisa tahun depan, atau stop tahun ini, bisa terjadi.
“Tapi saya kira kesiapan-kesiapan dari smelter, baik milik BUMN maupun milik swasta harus kita kalkulasi semuanya,” pungkasnya. (rls)