Nusa Penida, Klungkung (Penabali.com) – Usai sembahyang ngrastiti bakti di Pura Gede Dalem Ped, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Jumat (23/07/2021), dengan protokol kesehatan yang ketat Gubernur Bali Wayan Koster melakukan sidak terhadap proyek pembangunan Pelabuhan Sampalan di Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Jumat (23/07/2021).
“Saya telah memanggil Dirut Pelaksana dari pembangunan pelabuhan ini, dan meminta agar menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan target,” kata Gubernur Koster didampingi Kapolda Bali dan Kadishub Provinsi Bali.
Lebih lanjut Gubernur Koster menerangkan, pembangunan Pelabuhan Sampalan merupakan program infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi. Dimana pada tahun ini, ada 3 pelabuhan yang dibangun, yaitu Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, dan Pelabuhan Sanur di Denpasar.
Untuk pembangunan Pelabuhan Sampalan, mengalami kemunduran. Sebenarnya target selesai pada bulan Juli 2021. Tetapi mundur sampai bulan Oktober. Penyebabnya karena kasus Covid-19 dan masalah teknis, yaitu perubahan desain.
“Jadi tidak ada masalah, Oktober ini ditarget selesai,” sebutnya.
Kemudian untuk pembangunan Pelabuhan Bias Munjul, Gubernur Koster mengungkapkan bahwa sudah bicara dengan Kementerian Perhubungan RI.
“Semula ada kendala karena perijinan untuk pengerukan di laut dan reklamasi yang belum keluar, dan sekarang sudah keluar, sehingga PT. Nindya Karya yang menjadi pelaksana pembangunan pelabuhan di Bias Munjul ini sudah bisa kembali bekerja,” ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Di akhir sidaknya, Gubernur Koster mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama menjaga dengan baik Pulau Nusa Penida. Karena Gubernur Koster meyakini Pulau Nusa Penida adalah pulau yang memiliki kekuatan spiritual luar biasa dan memiliki daya tarik tersendiri.
“Saya titip kepada Bapak Bupati Klungkung dan masyarakat di Nusa Penida, agar memahami semua tata titi yang ada di Nusa Penida, karena ini wilayah yang sakral. Begitu juga pembangunannya juga harus ditata, dimana boleh membangun dan dimana tidak boleh membangun. Saya juga sedang membuat perencanaan tata ruang khusus untuk Nusa Penida, agar pembangunan kedepannya bisa diarahkan dan dikelola dengan baik, supaya tidak kacau balau kedepan dan pulau yang istimewa ini tidak rusak keberadaannya,” terang Gubernur Koster. (rls)