Categories Berita Karangasem

“Sinergitas Tanpa Batas” Desa Adat Duda dan Desa Duda Timur Melawan Covid-19

Untuk menunjang tugas-tugas di lapangan, Satgas Gotong Royong Penanganan Covid-19 Desa Duda Timur menerima sumbangan alat pelindung diri berupa 50 baju hazmat (hazardous materials) dari seorang pengusaha dari Jakarta, Rudi Suwandi. Hazmat merupakan pakaian dekontaminasi, sebuah perlengkapan perlindungan diri yang terdiri dari bahan yang impermeabel dan digunakan untuk proteksi melawan material berbahaya.

“Selama ini Satgas Covid-19 Desa Duda Timur belum memiliki alat pelindung diri terutama baju hazmat dalam menjalankan tugas-tugasnya. Beruntung ada pengusaha yang peduli menyumbangkan 50 baju tersebut. Kami mewakili pihak desa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rudi”, ujar Perbekel Desa Duda Timur, Gede Pawana, Senin (04/05/2020), di Karangasem.

Ditambahkan juga, selain baju hazmat, Satgas Covid-19 Desa Duda Timur juga membutuhkan sarung tangan dan sepatu untuk melaksanakan tugas di lapangan.

“Saat ini kebutuhan itu sedang disiapkan semoga bisa segera terpenuhi sehingga satgas kami dapat bekerja dengan optimal dan terjaga keselamatannya”, kata Pawana.

Meski dengan keterbatasan sarana, Satgas Covid-19 Desa Duda Timur, jelas Pawana, tetap menjalankan tugasnya dengan optimal. Seperti pembagian 2.000 masker kepada warga, sumbangan dari tukang jarit yang ada di wilayah Desa Duda Timur ditambah donasi masker dari pihak ketiga.

Dengan jumlah personel hampir 70 orang dari warga, karang taruna, dan perangkat desa, Satgas Covid-19 Desa Duda Timur juga berkeliling mengedukasi warga tentang upaya-upaya percepatan penanganan covid-19 seperti menjalankan protokol kesehatan, dan menerapkan social dan physical distancing.

“Kami siapkan pos relawan di depan kantor desa untuk memantau mobilitas warga. Kami juga terapkan wajib masker untuk melindungi diri dan orang lain”, terang pria penyuka warna poleng (hitam putih) ini.

Untuk mempersempit penyebaran covid-19 di Desa Duda Timur, pihaknya juga menjalankan tugas tambahan dari Bendesa Adat Duda dengan membatasi pedagang dari luar wilayah Kecamatan Selat berjualan di Pasar Pesangkan.

“Jadi semua satgas kita kerahkan melakukan tugasnya hampir 8 kali pasaran (pasar buka tiga kali sehari) bersama-sama dengan desa adat”, jelas Pawana yang kerap menggunakan pakaian serba poleng ini.

Pawana menyatakan, apa yang dilaksanakan Satgas Covid-19 Desa Duda Timur ini sekaligus juga menjalankan perarem yang dikeluarkan Desa Adat Duda, Desa Adat Putung, dan Desa Adat Pateh untuk menjaga wilayah desa aman dari pandemi covid-19.

“Kami bersyukur warga juga sangat mendukung langkah preventif yang dilakukan satgas. Jadi dalam penanganan pencegahan covid-19 kami melakukan sinergi tanpa batas bersama desa dinas dan desa adat”, ucapnya. (red)