Jembrana (Penabali.com) – Ketua Harian Depinas SOKSI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, membantu pengembangan beras hitam sebagai bagian dari program demplot pengembangan varietas unggul baru (VUB) padi khusus dan VUB spesifik lokasi, bertempat di Subak Baluk, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Jumat (13/08/2021). Program ini digulirkan bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali.
Demplot VUB padi khusus dan VUB spesifik lokasi di Subak Baluk dilakukan untuk periode Juni/Juli-Oktober 2021. Demplot ini tujuannya pertama, untuk mempercepat proses penyebaran VUB padi khusus dan spesifik lokasi melalui pelaksaan demplot.
Kedua, memberikan alternatif pilihan VUB sesuai kebutuhan pengguna spesifik lokasi/daerah. Ketiga, untuk peningkatan kapasitas SDM, produktivitas dan pendapatan petani.
“Dengan adanya demplot ini kita ingin petani menghasilkan beras sehat yang punya kekhususan dan harga jugalnya lebih tinggi salah satunya beras hitam. Harga beras hitam bisa mencapai Rp.58 ribu per kg. Apalagi nanti bisa diberikan label organik, maka beras hitam siap menjadi ’emas hitam’ baru dari Jembrana. Jadi ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” terang Anggota Komisi II DPR RI ini.
Beras hitam ini merupakan pangan sehat dengan kandungan antioksidan Vitamin E tinggi serta dapat mencegah berbagai jenis penyakit mulai dari diabetes, stunting (gizi buruk).
Sebagai wujud komitmennya, wakil rakyat yang populer disapa Gus Adhi ini merealisasikan dengan acara tanam bersama VUB padi khusus dan VUB spesifik lokasi di Subak Baluk. Acara ini dihadiri Kepala BPTP Bali Dr. drh. I Made Rai Yasa, M.P., Koordinator Pelaksana Demplot Nyoman Adi Jaya, perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi Bali, Dinas Pertanian Kabupaten Jembena, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Jembrana Made Suardana yang juga Anggota DPRD Bali, Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Jembrana.
Selain itu, hadir pula Prof. Dewa Made Suprapta dari LPPM Universitas Udayana, Komunitas Bakti Ring Pertiwi (komunitas penangkaran Tito Alba/burung hantu), Pekaseh Subak Baluk Komang Suartama, stakeholder terkait lainnya serta krama subak.
“Kami ingin demplot VUB padi di Subak Baluk ini jadi tempat pembelajaran bersama, tempat sinergi dan kolaborasi serta outputnya jadi tempat agribisnis pertanian guna menggarap potensi Jembrana menjadi kawasan industri pertanian dan lumbung pangan Bali,” harap Anggota Fraksi Golkar DPR RI dari Dapil Bali ini.
Kepala BPTP Bali Dr. drh. I Made Rai Yasa, M.P., menyampaikan terima kasih atas perjuangan Gus Adhi mengawal dan merealisasikan VUB padi khusus dan VUB spesifik lokasi di Subak Baluk ini.
“Kegiatan yang diperjuangkan secara sungguh-sungguh oleh Pak Gus Adhi. Harapannya demplot ini benar-benar dikelola dengan baik,” katanya.
VUB yang disepakati didemplotkan di Subak Baluk yakni VUB padi speklok: turunan Ciherang (Bioni Ciherang & Inpari 32) sebagai alternatif peningkatan produktivitas. Kedua, VUB padi khsusus seperti Jeliteng, Inpari Arumba & Pamelen (1 hektar) sebagai produk khas dan produk premium.
Padi VUB khusus ini ada jenis beras merah dan beras hitam yang termasuk pangan fungsional dan berdasarkan kandungan gizinya yang tinggi sangat baik untuk kesehatan dan dan mencegah penyakit tertentu seperti mencegah diabetes dan stunting.
Secara lebih rinci beberapa VUB padi khusus yang dikembangkan yakni pertama Inpari 24 (beras merah). Beras merah varietas Inpari 24 termasuk pangan fungsional dan berdasarkan kandungan gizinya, maka padi beras merah sangat baik untuk daerah rawan pangan khususnya masyarakat yang berstatus kurang gizi seperti protein, lemak dan vitamin A.
Kedua, Inpari Nutri Zink untuk mencegah stunting (punya sifat khusus mengandung rata-rata Zn 29,54 ppm). Ketiga, baroma yang mempunyai aroma harum yang khas dan memiliki kadar amylose cukup tinggi sekitar 26%.
Keempat, ada jeliteng (beras hitam) dengan kandungan antioksidan Vitamin E tinggi. Kelima, ada pula VUB jenis pamelen (padi beras merah pulen) yang mempunyai tekstur nasi pulen dengan amilosa 18,6%.
Lalu keenam, ada inpari arumba yang merupakan hasil persilangan antara varietas padi aromatik Sintanur dengan Bahbutong yang memiliki beras warna merah dan tahan hama wereng coklat sehingga diperoleh varietas yang memiliki beras merah dan wangi.
Ketujuh, varietas unggul baru yang memiliki mutu beras japonica premium dengan nama varietas tarabas. Keunggulan utama varietas ini adalah mutu berasnya yang sangat baik dan memenuhi standar beras japonica premium sehingga dapat menjadi subtitusi impor beras tipe japonica. (rls)