Buleleng (Penabali.com) – Mendengar kata Kabupaten Buleleng yang ada di benak masyarakat Bali identik dengan kota pendidikan, mengingat pengembangan pendidikan di Kabupaten Buleleng telah memberikan kontribusi penting dalam memajukan masyarakat. Tentunya julukan tersebut terbukti dengan adanya beberapa insan pemuda yang berprestasi di dalamnya.
Salah satu insan berprestasi tersebut ialah perempuan manis yang berasal dari Kecamatan Tejakula, Buleleng, Ni Luh Sintayani (23 tahun). Perempuan yang akrab disapa Sinta itu merupakan ketua dari Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Buleleng masa jabatan 2021 – 2023 yang merupakan jebolan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja jurusan Pendidikan Ekonomi.
Selain kesibukannya menjadi Ketua KMHDI, Sinta juga tengah melanjutkaan pendidikan S2-nya di Universitas Negeri Semarang (Unes) mengambil jurusan Pendidikan Ekonomi juga dan sedang dalam tahapan menyusun tesis.
Disela kesibukannya menuntut ilmu tersebut, Sinta tidak berpuas diri dengan memberanikan diri mengikuti seleksi Panitia Pengawas Kecamatan (PPK) Kabupaten Buleleng yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buleleng. Sinta pun lolos terpilih mewakili Kecamatan Tejakula sebagai PPK yang bertugas untuk membangun komunikasi serta koordinasi dan bekerja sama aktif bersama camat dan kepala desa/lurah di wilayahnya masing-masing.
Ditemui saat mengikuti pelantikan PPK di Hotel Banyualit Lovina, Senin (2/1/2023), Sinta menerangkan alasannya mengapa memilih untuk bergabung sebagai “panglima” demokrasi yaitu sebagai ajang untuk menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai proses pemilihan calon kepala daerah di Indonesia sekaligus mengambil peluang emas tersebut untuk ikut andil membangun gumi Ki Barak Panji Sakti melalui jalur demokrasi.
Dikatakan Sinta, pilihannya untuk mengikuti PPK ini juga tidak menyalahi aturan dalam berorganisasi seperti yang dijalaninya di KMHDI, karena yang tidak diperbolehkan itu anggota mengikuti partai politik (Parpol) saja.
“Melihat momentum Pemilu dan Pilkada 2024 yang dilaksanakan secara serentak, menarik keinginan saya untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaannya,” terang Sinta.
Sinta memaparkan jika perjuangan untuk meraih PPK ini tentunya tidak mudah. Mulai dari tahapan dari pendaftaran bulan November 2022, kemudian dilanjutkan pada bulan Desember 2022 untuk tes Computer Assisted Tes (CAT), serta wawancara mengenai topik wawasan kebangsaan, pengetahuan seputar pemilu, dan juga pengetahuan umum. Hebatnya, persiapan tersebut hanya dilakukan selama seminggu dengan bantuan latihan soal pada sosial media yang menyediakan informasi seputar tes Pemilu.
Disinggung mengenai pembagian waktu antara pendidikan, organisasi dengan pekerjaannya sebagai PPK tersebut, Sinta mengaku mengatasi hal tersebut dengan membuat skala prioritas dan harus pandai dalam manajemen waktu sehingga semua tugas tersebut dapat terselesaikan sesuai target tanpa mengurangi kualitas dari apa yang dikerjakan.
Kesibukannya tersebut juga mendapat dukungan penuh dari anggota organisasi yang dijalaninnya terutama pembina yang selalu memberikan motivasi bagi para anggota yang ingin maju untuk kegiatan positif terlebih untuk berkontribusi membangun gumi Buleleng.
“Teman di KMHDI juga kebanyakan yang ikut dan mendorong saya untuk ikut juga, masak saya sebagai ketua akan melewatkan kesempatan ini,” tegasnya.
Sinta berharap pilihannya mengikuti PPK ini merupakan keputusan yang dapat memberi manfaat untuk pembangunan Buleleng kedepan dan tidak lupa mengajak seluruh insan muda utamanya di Kabupaten Buleleng agar tetap bersemangat dalam mengambil peluang yang datang, karena peluang tersebut bisa menjadi sebuah bekal pengalaman yang kelak sebagai bekal dalam kehidupan dan mencari pekerjaan.
“Jadi semoga PPK Kecamatan Tejakula dan kecamatan lain di Buleleng ini agar tetap solid serta bersinergi untuk menyukseskan rangkaian Pemilu sesuai dengan regulasi yang ada dan menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme,” tutupnya. (rls)