Badung (Penabali.com) – Tantangan besar dari upaya penyelamatan sumber daya laut yang mendesak adalah tentang perilaku atau budaya hidup masyarakat. Aktifitas manusia di darat yang membuang sampah di aliran air seperti selokan ataupun sungai akan terbawa ke laut. Pada musim tertentu, sampah-sampah itu akan terbawa gelombang laut dan kembali lagi ke darat.
“Laut itu bukan tempatnya buang sampah, laut itu sumber kehidupan seperti juga hutan, karena itu sumber-sumber kehidupan ini patut dan wajib kita jaga,” ujar Anggota Komisi II DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, disela acara bersih-bersih bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, DLHK Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia), serta kelompok nelayan, bertempat di Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Minggu (12/12/2021). Turut juga hadir Bendesa Adat Kutuh, Perbekel Desa Kutuh, dan warga desa setempat.
Dalam aksi bersih-bersih pantai ini, berhasil dikumpulkan sampah baik organik maupun an organik hampir satu truk. Agung Adhi Mahendra mengatakan, sampah-sampah yang begitu banyak di perairan akan mencemarkan laut dan mempengaruhi kualitas air laut dan biotanya.
“Pantai Pandawa ini terkenal ke mancanegara karena keindahan alam lautnya, kalau pantainya banyak sampah, kalau air lautnya banyak sampah, lalu siapa yang mau datang lagi? Tapi kita bersyukur Pantai Pandawa ini cukup terjaga kebersihannya,” ucap Anggota Fraksi Partai Golkar yang lebih populer dipanggil Gus Adhi ini.
Karena itu, Gus Adhi menyerukan kepada semua pihak untuk bersama-sama berperilaku bijak terhadap alam dengan tidak membuang sampah di aliran air baik selokan, got, sungai, bahkan laut.
Begitu juga di Pantai Pandawa ini. Gus Adhi meminta kepada pengelola pantai bersama-sama dengan komponen terkait agar selalu mengingatkan pengunjung dan semua pihak untuk menjaga kawasan Pantai Pandawa sebagai destinasi wisata bahari yang asri, bersih, sehat, dan nyaman.
Gus Adhi juga menegaskan, jika alam termasuk pantai bersih dan asri, maka wisatawan akan berbondong-bondong datang berkunjung. Apalagi saat ini kasus Covid-19 sudah melandai dan pembatasan aktivitas masyarakat mulai dilonggarkan, maka dipastikan denyut pariwisata akan kembali menggeliat.
“Sekarang saatnya kita berbenah sehingga begitu wabah ini berlalu, kita sudah siap dan pariwisata bisa segera bangkit agar ekonomi warga kembali bergerak,” kata Gus Adhi yang juga Ketua Harian Depinas SOKSI sekaligus Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali.
Pada kesempatan itu, Gus Adhi membantu kelompok nelayan dengan peralatan yang diperlukan agar bisa menjalankan aktivitas ekonominya. Selain itu, legislator yang dikenal sangat konsen terhadap pelestarian alam dan lingkungan ini, juga menyerahkan bantuan pembangunan IPAL kepada Pasar Desa Adat Kedonganan.
“Bantuan itu sesuai aspirasi yang disampaikan, semoga dapat bermanfaat dan menjadikan pasar tradisional tidak lagi terkesan kotor, kumuh, dan bau tapi menjadi pasar yang bersih, asri, sehat dan nyaman,” harapnya.
Sementara itu Bendesa Adat Kutuh, I Nyoman Mesir, yang ikut dalam aksi bersih-bersih mengatakan sejumlah upaya dilakukan untuk menata kawasan wisata yang sebelum pandemi Covid-19, dikunjungi ribuan wisatawan setiap harinya.
“Kami sangat mengapresiasi kepedulian Gus Adhi terhadap wisata di Pantai Pandawa ini, kepedulian beliau memberikan suntikan semangat bagi kami untuk terus berbenah dan mengembangkan Pantai Pandawa dan khususnya pariwisata di Desa Kutuh makin maju,” ungkap Mesir. (ted)