Badung (Penabali.com) – Bangsa yang tidak teguh memegang falsafah bangsanya maka bangsa tersebut akan terpecah belah. Anggota Badan Sosialisasi MPR, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra menyebutkan bukti seperti Irak, Yaman, dan Syria yang negaranya mengalami perpecahan.
“Ini hasil kajian MPR yang saya sampaikan bukan sembarang saya ambil, ini hasil kajian lembaga di MPR saya ambil yang terparah,” ujar Adhi Mahendra saat menjadi narasumber dalam acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI bekerjasama dengan Badan Sosialisasi MPR dan KNPI Kabupaten Badung, Jumat (24/6/2022), di Badung.
Sebagai lembaga tinggi negara, MPR secara maraton terus mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan kepada seluruh rakyat Indonesia melalui Anggota MPR/DPR RI. Termasuk yang dilaksanakan antara Badan Sosialisasi MPR dengan KNPI Kabupaten Badung ini. Ada beberapa narasumber yang hadir. Antara lain Ir. Alimin Abdulah, drg. Putih Sari, Habib Ali Alwi, Hj. Aliyah Mustika Ilham termasuk A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi).
Kepada peserta sosialisasi yang didominasi generasi muda, Gus Adhi terus memompa membangun kesadaran masyarakat untuk “memprovokasi” ideologi Pancasila agar terus tertanam dalam jiwa sanubari rakyat Indonesia.
Gus Adhi menyebut, pelajaran Pancasila di era saat ini bagai “pasar bebas”, kadang ada di dunia pendidikan tapi tak jarang juga kerap diacuhkan.
“Apa dampak ketiadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa, ada 63% guru memiliki opini intoleran terhadap agama lain, tiga persen anggota TNI terpapar ekstrimisme, 19,4% PNS tidak setuju Pancasila, ada 36,5% mahasiswa kampus Islam setuju khilafah,” beber Gus Adhi.
“Saya berharap untuk mengisi kekosongan atau ketidahhadiran Pancasila, peran negara dalam membentuk mental dan ideologi bangsa Indonesia makanya penting sekali kita semua hadir di tengah-tengah masyarakat untuk melahirkan 4 Pilar MPR RI,” sambung Gus Adhi.
Untuk memperkuat dan meneguhkan 4 Pilar itu, maka Pancasila sebagai ideologi bangsa, UUD Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai dasar konstitusi, Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara dan NKRI adalah bentuk negara Indonesia, harus terus menerus digaungkan ke seluruh pelosok Nusantara ke berbagai kalangan, elemen dan komponen masyarakat.
“Oleh sebab itu saya mengajak semuanya menyatukan pandangan bahwa tanpa Pancasila masyarakat Indonesia tidak akan pernah bersatu, letakkan Pancasila di dada kita karena kita yakini itulah kekuatan kita menjadi bangsa dan negara yang kuat,” seru Gus Adhi dengan tegas. (red)