“Tawarkan Menu Spesial, Ayam Lada Hitam”
Soto Ayam Surabaya (SAS) kini hadir di Jalan Patih Jelantik No. 81 Legian, Kuta, Badung. SAS Cabang Kuta ini yang merupakan cabang ke dua setelah di Jalan Teuku Umar, Denpasar, rencananya akan mulai dibuka untuk umum pada hari Senin (24/12/2018).
Pemilik Soto Ayam Haji Yusuf bersama partnernya Harry Tri Putra yang sekaligus menjadi Cheff menyebutkan, didirikannya Soto Ayam Surabaya cabang Kuta ini adalah untuk memenuhi selera penggemar soto ayam yang berkunjung ke Kampung Turis Kuta maupun pelanggan yang ada di Kuta. Haji Yusuf mengatakan, usaha soto ayam ini sebenarnya bukan hanya mencari untung, tapi bagaimana membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat.
Sementara itu, Harry Tri Putra mengatakan, Soto Surabaya yang di Kuta ini selain menyajikan menu soto ayam, ayam bakar dan ayam goreng, juga menawarkan menu baru yang spesial yakni Ayam Lada Hitam. Selain itu juga ada menu spesial setengah ekor ayam dengan aneka sambal.
Pria yang lebih akrab disapa Harry “Soto” ini juga mengungkapkan kenapa dirinya selaku cheff kerap menggunakan ayam kampung dari Jawa, bukan ayam kampung Bali.
“Ayam kampung dari Jawa itu hidupnya di tegalan, makanannya organik, bobotnya lebih dibandingkan dengan ayam kampung Bali yang lebih ringan. Nah kalau istilah ayam organik itu idenya muncul dari Pak Haji Yusuf,” ungkapnya.
“Organic chicken adalah ayam kampung yang tidak kena obat obatan dimana ayam kampung pilihan yang sudah pernah bertelur tapi ayam betina. Benar-benar organik,” imbuhnya.
Disamping itu, jelas Harry “Soto”, perbedaan ayam kampung dengan ayam boiler, ayam kampung menghasilkan kaldu yang luar biasa. Ditambah dengan rempah yang memang higienis. “Pembuatan kaldunya memakan waktu 24 jam. Jadi yang makan soto ayam Surabaya dijamin tidak kolesterol,” katanya berpromosi.
Dengan fasilitas yang mumpuni hasil kreasi Haji Yusuf, dapur sekelas bintang lima ditambah lokasi yang mudah dijangkau serta kursi yang bisa menampung 250 pengunjung, akan memberikan rasa nyaman ketika bersantap.
Kehadiran pelaku usaha telah memberi kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Menurut Bendesa Pekraman Kuta, Wayan Wasista, mengatakan sinergitas ini penting untuk memberi maanfat bagi masyarakat utamanya dalam penyediaan lapangan kerja.
“Sinergitas pengusaha dan desa itu penting terutama dalam menyerap warga sekitar sebagai tenaga kerja,” katanya. (red)