Denpasar (Penabali.com) – telah dilaksanakan kegiatan study visit yang bertempat di Kantor detikBali, Renon, Denpasar Selatan. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, semester 5, dalam rangka pembelajaran dan pengaplikasian mata kuliah Manajemen Media. Kegiatan study visit ini dilakukan untuk mengetahui lebih mendalam terkait sistem media online dan perbedaannya dengan media-media konvensional yang ada.
Adanya kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, membuat tingkat konsumsi media menjadi sedikit bergeser ke media sosial serta media online, meskipun memang media-media konvensional seperti televisi, radio, maupun koran juga tidak sepenuhnya ditinggalkan oleh masyarakat. Salah satu media online yang saat ini sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah detikcom. Media detikcom sendiri juga memiliki media regional yang tersebar di daerah-daerah Indonesia, seperti salah satunya ialah daerah Bali.
DetikBali merupakan regionalisasi dari detikcom yang berpusat di Jakarta, yang mulai beroperasi sejak tahun 2022. Adanya media detikBali ini, yakni untuk memuat berita-berita hiperlokal agar tidak terlalu Jakartasentris. Hal ini bukan berarti sebelumnya tidak terdapat pemberitaan mengenai muatan lokal Bali, tetapi dahulu jika terdapat berita lokal Bali, pihak kontributor harus melaporkan berita tersebut ke pusat terlebih dahulu dan kemudian baru diedit serta diunggah oleh detikcom yang berada di Jakarta. Dengan adanya detikBali ini, memudahkan mengakses serta mengetahui informasi dan berita lokal tidak hanya Bali, tetapi Nusa Tenggara Barat dan juga Nusa Tenggara Timur.
Adapun jenis-jenis rubrik yang diunggah pada media online detikBali sangat beragam, mulai dari berita, sepak bola, hukum dan kriminal, budaya, tempat wisata, kuliner, bisnis, histori kota, sosok, koleksi pilihan, seputar Nusa Tenggara, serta Bali Bungah. Rubrik yang ditampilkan pun juga ada yang terkemas dalam bentuk foto maupun video. Seperti media online pada umumnya, detikBali juga tentunya memiliki beberapa jenis artikel yang diunggah pada laman situsnya, seperti jenis hard news, soft news atau berita feature, serta artikel yang bersifat timeless atau queri. Contoh dari queri ini biasanya berbentuk list, seperti rekomendasi tempat wisata liburan di Bali akhir tahun, atau artikel-artikel seperti prakiraan cuaca, jadwal pesawat, ataupun kalender Bali.
Kekuatan dari media online itu sendiri, yakni terletak pada sifat aktualitasnya. Media online harus selalu up to date atau menginformasikan kejadian terkini, dan disebarkan secara cepat untuk ditayangkan hari itu juga. Walaupun berita yang ditayangkan harus cepat untuk diunggah, tetapi berita itu juga harus tetap akurat dan faktual, dengan tetap memenuhi kode etik jurnalistik. Dalam sebuah media online biasanya orientasinya cenderung pada peningkatan trafik, sehingga ditayangkan berita-berita yang sedang viral. Seperti yang diketahui, suatu perusahaan media bisa bertahan, dilihat dari banyaknya jumlah iklan-iklan yang masuk. Sehingga, apabila trafik dari media tersebut tinggi, maka akan mudah juga menarik pengiklan, dan perusahaan media juga akan mendapatkan keuntungan dari sana. Akan tetapi, bukan berarti media online hanya menayangkan berita viral saja dalam meraup keuntungan, tetapi tentunya harus memberikan berita-berita yang penting untuk diketahui oleh masyarakat luas.
Study visit yang dilakukan ke Kantor detikBali ini menambah wawasan serta pengetahuan baru mengenai media online. Dari media detikBali ini, terlihat media online memiliki sifat yang sangat dinamis. Berita atau informasi yang didapatkan harus diunggah secara cepat, karena sudah berbasis internet. Akan tetapi, hal ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa, media online tersebut melakukan pembaruan informasi (updating), apabila terdapat informasi tambahan atau ditambahkan penjelasan yang lebih lengkap dan terperinci. Hal inilah yang membedakannya dengan media konvensional pada umumnya. Media online pun tak luput dari adanya kekeliruan. Namun dalam hal ini, yang terpenting adalah bagaimana media tersebut melakukan pembaruan terhadap berita atau informasi yang keliru, sehingga tidak menimbulkan berita bohong atau hoax bagi pembaca. Semoga dengan adanya pembelajaran secara langsung ini, mampu membuka pemahaman mahasiswa mengenai sistem media online ini bekerja serta menambah pengalaman baru.(rls)