Singaraja (Penabali).com – Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sugawa Korry – Gede Suardana mengadopsi program seniornya Made Mangku Pastika. Bila jaman Mangku Pastika dikenal dengan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), dalam Pilkada Buleleng 2024 ini,pasangan tersebut menawarkan Jaminan Kesehatan Buleleng Sakti (JKBS).
Ditemui Jumat (13/9) Sugawa menyebut, masyarakat sangat membutuhkan program jaminan kesehatan. Meski saat ini sudah ada Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari BPJS Kesehatan, namun Sugawa menyebut banyak masyarakat yang mengeluh lantaran KIS-nya nonaktif saat hendak digunakan untuk berobat.
“Kan selama ini ada masalah itu (KIS). Banyak KIS yang mati, masyarakat memerlukan pengobatan atau perawatan menjadi terhambat dan sebagainya. Kalau JKBM kan tidak ada begitu (masalah)” terang Sugawa.
Sugawa mengaku akan segera membentuk tim, untuk mengkaji secara hukum apakah jaminan kesehatan ala Gubernur Bali periode 2008-2018 itu dapat kembali diterapkan atau tidak. “Apa yang dilakukan JKBM itu akan kita adopsi kembali menjadi JKBS. Kami akan kaji dulu hukum dan undang-undangnya. Kami akan diskusikan dengan BPK dan Kejaksaan. Kalau memungkinkan, kami akan membumikan JKBM menjadi JKBS,” jelasnya.
Sugawa menyebut, saat ini pemerintah daerah harus mengeluarkan anggaran kurang lebih Rp 50 Miliar untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu (KIS PBI). Sementara melalui program JKBS, Sugawa menyakini anggaran yang dibutuhkan jauh lebih rendah.
“Kalau pakai KIS, meski tidak sakit tetap harus bayar. Kalau JKBM kan orang sakit baru dibiayai. Anggaran yang dibutuhkan pasti jauh dibawah Rp 50 Miliar. Manfaatnya akan lebih dirasakan masyarakat. Sangat dibutuhkan dibandingkan dengan BPJS atau KIS sekarang ini,” tandasnya. (Aik)