KANIVA International Hotel And Cruise Line Training yang berlokasi di Kabupaten Badung telah mampu memposisikan lembaganya sebagai salah satu LPK pencetak SDM pariwisata dengan nilai kasih yang menjadi core value-nya.
Bertempat di Agung Ballroom, Inna Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar, Selasa, (22/10/2019), Managing Director KANIVA International, Gus Suranata pada Wisuda angkatan ke-3 menyampaikan, LPK ini telah mampu menempatkan seluruh peserta pelatihan di dunia kerja sebelum pelaksanaan wisuda. Hal ini tidak terlepas dari komitmen seluruh jajaran manajemen dan para instruktur serta didukung rekan-rekan dunia industri untuk penyelenggaraan pelatihan yang berbasis kompetensi dan penguatan sikap mental pelayanan yang berkepribadian sesuai nilai-nilai hospitality.
“Kami mengedepankan pembentukan karakter nilai kasih para mahasiswa sebagai pondasi yang kuat dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan,” ujar Gus Suranata, disela acara.
Pembentukan katakter nilai kasih, jelas Gus Suranata, dimulai sejak awal proses pendaftaran kuliah dengan proses interview guna mengetahui karakter dan sikap dasar yang dimiliki mahasiswa. Untuk mendukung hal ini, KANIVA International bekerjasama dengan pihak POLRI khususnya dari satuan Brimob untuk membentuk kedisiplinan diri dalam masa orientasi pengenalan kampus dan dilanjutkan dengan proses belajar selama pelatihan dengan metode cross check and balance. Sehingga semua materi pelatihan dapat dikuasai dengan baik dan mahasiswa benar-benar siap terjun dalam pemagangan kerja hingga direkrut sebagai karyawan tetap di dunia industri.
Ditambahkannya, berkat metode tersebut KANIVA International dianugrahkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena berhasil meraih penghargaan pemecah rekor Indonesia untuk bidang Lembaga Pelatihan yang berhasil menempatkan seluruh siswanya telah bekerja sebelum diwisuda.
Director of Development Training, Ibu Ekawati menjelaskan, kerjasama yang sangat baik dengan pihak industri baik hotel, villa, restoran dan lainnya sangat mendukung pencapaian Kaniva hingga saat ini.
“Kami berkomitmen untuk mempertanggungjawabkan kerjasama dan dukungan yang diberikan tersebut dengan konsisten pada peningkatan kualitas mahasiswa kami sehingga hubungan yang baik selama ini dapat berjalan secara berkesinambungan,” ucap Erawati.
Sementara itu Komisaris KANIVA International, K. Swabawa, CHA., menjelaskan tantangan SDM pariwisata kedepannya adalah bagaimana mampu memenuhi kebutuhan wisatawan yang semakin dinamis. Dijelaskan pula, transformasi konsep bisnis dan perilaku konsumen harus dikuasai dengan baik sehingga SDM sebagai individu dan bagian dari perusahaan selalu dapat memberikan pelayanan prima yang maksimal.
“Terlebih lagi pada era revolusi industri 4.0 ini, karyawan harus menguasai IT dan kemampuan berbahasa asing yang lebih baik. Sehingga multitasking skills harus menjadi jiwa bagi setiap insan pariwisata. Bukan hanya menguasai technical skills pada tugas kerja utamanya namun juga siap untuk job enlargement sebagai bagian dari creativity skills yang menjadi andalan utama di era digital ini. Contohnya seorang waiter jiak ditanya tamu tentang obyek wisata di Bali juga harus mampu menjelaskannya dengan baik dan benar, demikian juga halnya room boy yang sedang membersihkan kamar tidak boleh mengatakan tidak tahu jika ditanya apakah di restoran hotel tersebut menjual Balinese food?,” beber Swabawa yang juga Director Swaha Hospitality dan Wakil Ketua IHGMA Bali ini. (red)