Categories Denpasar Figur

Tabanan Kaya Potensi Alam dan SDM, Panji Astika: “Industri pertanian dan budaya jadi kekuatan besar”

Kabupaten Tabanan adalah satu dari 9 kabupaten/kota di Propinsi Bali. Kabupaten yang terletak di bagian selatan Pulau Bali ini punya luas wilayah 839,33 KM².

Dengan topografi Kabupaten Tabanan yang terletak diantara ketinggian 0 – 2.276 m dpl, kabupaten dengan julukan “Lumbung Pangan” ini punya segudang potensi yang masih bisa digali, dikembangkan, dan diberdayakan.

Salah satu potensi itu adalah di bidang seni dan budaya. Menurut salah seorang tokoh masyarakat di Kabupaten Tabanan, Anak Agung Ngurah Panji Astika, perkembangan seni, adat, agama, tradisi, dan budaya di Kabupaten Tabanan, berkembang pesat. Disatu sisi, arus globalisasi dan pertumbuhan pariwisata, menjadi tantangan bagi masyarakat untuk memperkuat eksistensi seni dan budayanya.

“Syukurnya masyarakat kita di Tabanan sangat kuat memegang teguh seni dan budayanya sampai saat ini, semoga ini akan terus lestari dan ajeg,” kata pria yang akrab disapa Panji Astika ini, saat ditemui di Denpasar, Rabu (4/12/2019).

Pria yang juga pebisnis sukses ini, mengatakan selain kaya akan seni dan budaya, Tabanan sejatinya juga memiliki potensi luar biasa baik alam, dan sumber daya manusianya. Panji Astika menyatakan, dengan potensi yang luar biasa itu, Tabanan punya kekuatan besar untuk bergerak lebih maju dengan memanfaatkan industri budaya dan pertanian.

“Tabanan punya kekayaan alam dari hulu sampai hilir. Jadi saya pikir Tabanan itu harus dibangun berbasis budaya dan pertanian,” ujar Founder PT. AMANAID, PT. Enviro Mas Sejahtera dan Bio-Save Tank ini.

Tokoh Puri Anom Tabanan ini mengatakan, membangun apapun baik infrastruktur, membangun pariwisata, harus berbasis budaya dan pertanian. Menurutnya, dua potensi tersebut kalau diselaraskan maka akan menjadi kekuatan besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,.

“Tabanan tanahnya subur alamnya indah budayanya kuat, subaknya ada, Tabanan juga masih banyak menyimpan mutiara terpendam karena oleh leluhur sudah diberi modal keindahan alam, tinggal sekarang bagaimana kita mengelolanya lebih baik lagi,” ucapnya. (red)