Jakarta (Penabali.com) – Teriakan kalangan pariwisata agar penerbangan langsung ke Bali dibuka atau ditambah, terus digaungkan Anggota Komisi VI DPR RI, Putu Supadma Rudana.
Wakil rakyat Bali di Pusat itu di setiap kesempatan pertemuan baik intern legislatif, maupun pertemuan-pertemuan dengan skala regional bahkan internasional, selalu membawa aspirasi masyarakat di Bali utamanya kalangan pariwisata yang sangat menginginkan penerbangan internasional langsung ke Bali, bisa dibuka Pemerintah Pusat.
Perjuangan Supadma Rudana yang teranyar terungkap saat Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI bertemu Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (26/1/2022) lalu. Pada kesempatan itu, dihadapan Luhut, Wakil Ketua BKSAP itu menyuarakan pembukaan pariwisata Bali melalui penerbangan internasional langsung ke Bali.
Perjuangan Supadma Rudana itu tidak hanya saat bertemu Menkomarves. Jauh sebelum bertemu Luhut, Anggota Fraksi Demokrat dari Dapil Bali itu ternyata sudah “gerilya” bertemu pejabat di parlemen maupun di lembaga terkait
Mulai dari komunikasi dengan Charles Honoris, Wakil Ketua BKSAP yang duduk di Komisi IX DPR RI membidangi kesehatan. Dalam komunikasi itu, Supadma Rudana menegaskan Bali sudah sangat siap menyambut pembukaan pariwisatanya untuk penerbangan internasional langsung ke Bali. Karena dari sisi Prokes masyarakat Bali sangat disiplin. Begitu juga capaian vaksinasinya sudah lebih dari 100 persen termasuk vaksinasi booster yang saat ini tengah dikebut pelaksanaannya. Sehingga dengan demikian, Bali sejatinya sudah sangat siap menerima masuknya wisatawan asing ke Bali.
“Saya ikuti di media, Pak Carles Honoris pun sudah turun mengecek kesiapan Prokes di Bandara Ngurah Rai Bali,” ujar Supadma Rudana.
Wasekjen Demokrat itu juga mengatakan telah bertemu dengan jajaran Kementerian Luar Negeri yang dihadir Wamenlu dan para Dirjen beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu Supadma Rudana memastikan beberapa isu penting utamanya rencana dibukanya pariwisata Bali khususnya penerbangan langsung ke Bali.
“Intinya para pemangku kepentingan ini sangat mendukung Bali, semua sepakat dan setuju bahkan mereka lebih Bali dari orang Bali dalam berpikir pemulihan ekonomi,” ujar politisi yang juga seorang penggiat seni itu.
Dalam pertemuan dengan jajaran Kementerian Luar Negeri itu juga terkait pembicaraan beberapa point lainnya termasuk pendampingan untuk kerja sama sister province, sister city dan sister regency agar langsung didampingi Kemenlu.
“Kemudian promosi pariwisata, UMKM ditingkatkan dan pendampingan untuk para pekerja dan pelaku usaha orang Indonesia di luar negeri,” ujar Supadma Rudana.
Terakhir, politisi asal Desa Peliatan, Ubud, Gianyar itu bertemu dengan Ketua Komisi X DPR RI membidangi pariwisata, Dede Yusuf. Pada kesempatan itu Supadma Rudana membeberkan kondisi pariwisata Bali akibat pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian masyarakat Bali.
“Saya sampaikan kepada Ketua Komisi X Pak Dede Yusuf, bahwa masyarakat Bali sudah ambruk ekonominya, kalau pariwisata Bali, khususnya penerbangan internasional tidak dibuka. Komponen pariwisata di Bali sudah kehabisan kesabaran, sehingga perlu ada solusi. Jangan sampai komponen pariwisata ini turun ke jalan,” jelas Supadma Rudana, Jumat (28/1/2022) siang.
Menurutnya, Dede Yusuf selaku pimpinan di Komisi X DPR RI telah menyampaikan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atas aspirasi masyarakat Bali.
“Intinya, pariwisata Bali sudah dengan kondisi kritis karena pandemi Covid-19 ini. Aspirasi rakyat Bali yang saya komunikasi dengan Dede Yusuf saya yakin sudah disampaikan dengan Kemenparekraf. Saya harap juga bisa dikomunikasikan oleh Komisi X DPR RI dengan Menkomarves,” sebutnya.
Supadma Rudana berharap seluruh stakeholder terkait bersama-sama bisa mencari solusi untuk Bali bisa bangkit dan pulih. Walaupun ada varian baru Omicron diharapkan tidak sampai berdampak lagi terhadap pariwisata Bali. (rls)