Denpasar (Penabali.com) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat terutama dalam hal waspada terhadap investasi dan pinjaman online ilegal.
Melanjutkan program OJK Ngiring ke Banjar, dalam periode satu minggu, OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara menyelenggarakan dua kali kegiatan, yaitu OJK Ngiring ke Banjar Sanur Kauh bersama Universitas Ngurah Rai pada tanggal 22 April 2022 dan OJK Ngiring ke Banjar Kertha Bhuwana pada tanggal 23 April 2022. Kegiatan ini adalah kali ketiga dan keempat dilaksanakannya OJK Ngiring ke Banjar setelah sebelumnya sukses dilakukan di Desa Adat Tuban Griya Kabupaten Badung dan Desa Adat Pergung Kabupaten Jembrana.
Dalam kegiatan OJK Ngiring ke Banjar Sanur Kauh, kegiatan edukasi bekerjasama dengan Universitas Ngurah Rai dan BPD Bali. Acara dihadiri Anggota DPR Komisi XI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Giri Tribroto, Wakil Rektor I Universitas Ngurah Rai Dr. Ade Maharini Adiandari, Direktur Kredit PT BPD Bali I Made Lestara Widiatmika beserta jajaran, dan Kepala Desa Sanur Kauh I Made Ada.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Sanur Kauh I Made Ada, menyampaikan bahwa peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya investasi ilegal, harus diupayakan dengan kegiatan edukasi keuangan. Beliau berharap dengan terselenggaranya program ini tidak ada masyarakat yang dirugikan akibat investasi bodong dan pinjaman online ilegal.
Menyambung sambutan Kepala Desa Sanur Kauh, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Giri Tribroto mengingatkan agar masyarakat di Desa Sanur Kauh selalu memperhatikan prinsip 2L yaitu Legal dan Logis dalam menyikapi penawaran investasi. Sejalan dengan hal tersebut, Anggota DPR Komisi XI I Gusti Agung Rai Wirajaya sebagai narasumber menambahkan bahwa masyarakat agar tidak mudah mengikuti penawaran investasi dari orang lain. Banyak penawaran investasi bodong dengan modus mengajak orang berpengaruh di lingkungan tertentu untuk mempengaruhi orang lain agar ikut bergabung. Selain itu penawaran investasi bodong juga menggunakan endorsement yang dilakukan oleh afiliator ataupun influencer melalui platform media sosial untuk menarik perhatian masyarakat.
I Dewa Gede Dodi Baskara sebagai Wakil Kepala Cabang Bisnis Renon menjelaskan tentang Program KUR Mesari. Bagi masyarakat Bali yang ingin mengajukan KUR di BPD Bali, kini dapat mengajukan dari mana saja melalui website kurbali.com.
Keesokan harinya, Sabtu 23 April 2022, giliran Banjar Kertha Bhuwana yang disasar program OJK Ngiring ke Banjar. Menurut Klian Adat Banjar Kertha Bhuwana, permintaan sosialisasi edukasi keuangan dilatarbelakangi karena terdapat masyarakat yang terjerat oleh investasi bodong dan pinjaman online ilegal.
Banjar Kertha Bhuwana merupakan banjar yang jaraknya berdekatan dengan Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara sehingga menjadi perhatian utama agar masyarakat sekitar Kantor OJK tidak terjebak dalam investasi bodong dan tidak mengetahui cara mengakses OJK untuk menyampaikan pengaduan ataupun informasi.
Edukasi keuangan ini dihadiri Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemda, I Nyoman Hermanto Darmawan, serta sebagai pemateri Kepala Bagian dan Kepala Subbagian EPK, I Gusti Bagus Adi Wijaya, turut memberikan penjelasan ke masyarakat mengenai penitngnya investasi sekaligus cermat dalam memilih instrumen investasi serta cara mendapatkan pendanaan melalui website pengajuan KUR secara online di kurbali.com.
Diraharapkan dengan gencarnya program OJK Ngiring ke Banjar, tingkat literasi dan inklusi keuangan di Bali dapat lebih tinggi pada Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang akan dilaksanakan pada tahun ini serta mampu menekan potensi kerugian akibat tawaran investasi ilegal.
Selanjutnya program OJK Ngiring ke Banjar dan program edukasi keuangan lainnya akan terus dilakukan untuk dapat meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan menuju masyarakat yang financial well literate. (rls)